Suara.com - Candi Borobudur adalah destinasi super prioritas yang digencarkan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, dan ada berbagai cara untuk menikmati keindahan panorama di situs peninggalan kerajaan Buddha itu, salah satunya dengan bersepeda.
"Kami melihat pertumbuhan tren bagi berbagai komunitas pesepeda dari berbagai kota untuk menjelajahi medan-medan alami nusantara bersama-sama, karena aktivitas tersebut menyegarkan pikiran dan cahaya matahari bermanfaat bagi kebaikan tubuh," ujar Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer, tiket.com, berdasarkan siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (23/2/2021).
Nah, bagi Anda yang merencanakan bersepeda di Candi Borobudur, ada beberapa destinasi desa wisata yang sebaiknya jangan dilewatkan, berikut daftarnya:
1. Desa Wringin Putih
Berlokasi sekitar 2,3 kilometer dari area Candi Borobodur, Desa Wringin Putih menawarkan pemandangan pedesaan asri dan indah dengan latar belakang persawahan serta lanskap Bukit Menoreh.
Baca Juga: Viral Pria Kepengin Gowes, Pulang-pulang Sepedanya Malah Jadi Begini
Daya tarik utama dari desa ini adalah jajaran rumah bambu yang dapat ditemui sembari menyusuri area Wringin Putih sembari bersepeda. Manfaatkan kesempatan untuk berhenti sejenak agar bisa menikmati camilan khas getuk yang terbuat dari singkong halus bercampur gula, garam, dan kelapa parut.
2. Desa Wanurejo
Destinasi wajib mampir untuk para generasi gowes kekinian. Desa Wanurejo terletak di kaki pegunungan Menoreh dan diapit antara Sungai Progo dan Sungai Sileng, sehingga pemandangan alami mempesona pun dapat memukau hati.
Selagi di sini, kunjungi Museum Wayang dengan koleksi wayang terbaik nusantara. Terdapat 694 koleksi sastra tentang perwayangan dalam berbagai bahasa, serta 83 kaset audio yang memuat rekaman pertunjukan wayang dari tahun 1971 hingga 1994.
Bagi turis yang tidak membawa sepeda, di Balkodes Wanurejo tersedia tempat penyewaan sepeda di Jalan Balaputradewa. Harga sewa mulai dari Rp 15.000 untuk sepeda biasa, hingga Rp 50.000 untuk sepeda gunung.
3. Desa Majaksingi
Berlokasi 3 kilometer dari Candi Borobudur, tempat rehat alami berikutnya adalah Desa Majaksingi. Kegiatan menarik selagi menghabiskan waktu di sini adalah kerajinan membuat pot dari tanah liat langsung mengikuti tutorial live dari pengrajin berpengalaman.
Bagi penggemar kopi, bersiap-siap membawa pulang oleh-oleh berupa kantong biji kopi lokal bercitarasa dan beraroma terwangi dari desa ini.
Baca Juga: Begini 5 Manfaat Rajin Bersepeda, Bisa Buang Stress Loh!
4. Desa Tanjungsari
Berjarak serupa dengan Desa Majaksingi, yaitu sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur, Desa Tanjungsari memiliki latar belakang panorama pegunungan Menoreh. Penduduk desa ini bermata pencaharian utama sebagai petani cabai dan tembakau. Selain itu, pembuatan tahu rumahan pun menjadi salah satu produk usaha yang pantas dilirik.
Desa Tanjungsari memiliki 5 benda purbakala peninggalan histori. Dua di antaranya adalah kepala arca Buddha yang diduga sebagai bagian dari Candi Borobudur pada masa pemugaran di tahun 1907 hingga 1911.
5. Desa Candirejo
Desa yang memiliki Waroeng Rejo atau wisata air Sungai Progo ini terletak 4 kilometer dari Candi Borobudur. Kegiatan outdoor seperti rafting pun dapat menjadi pilihan karena arus sungai yang cukup deras.
Berbeda dengan rafting modern, jenis rafting di desa ini menggunakan getek tradisional. Pilihan lain bagi turis adalah merasakan pengalaman berpetualang dengan berkendara off road menyusuri sungai Progo.
Semua kegiatan rekomendasi ini tidak dapat dirasakan hanya dalam 1 hari saja. Oleh karena itu, tiket.com merekomendasikan berbagai hotel di Yogyakarta yang telah mendapatkan label tiketCLEAN sebagai pilihan hotel untuk menginap.
“Hingga saat ini, terdapat lebih dari 660 hotel di kota Yogyakarta dan 64 hotel di Magelang yang telah mendapatkan label tiketCLEAN. Masyarakat dapat menjadikan hotel tersebut sebagai pilihan ketika hendak liburan ke Candi Borobudur. Label tiketCLEAN diberikan oleh tiket.com kepada semua mitra operator pariwisata yang telah memenuhi standarisasi protokol kesehatan dan kebersihan, sehingga aman dikunjungi oleh masyarakat," pungkas Ferdinand Siregar, Area Manager West Indonesia.