Suara.com - Hampir satu tahun pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Kondisi itu memaksa berbagai lini industri untuk menyusun kembali strategi agar dapat bertahan dengan keadaan yang ada, salah satunya pebisnis fashion.
Kampanye di rumah saja untuk mengurangi paparan virus corona, turut mempengaruhi pemilihan baju yang digunakan oleh masyarakat. Fashion Designer & Creative Director brand RiaMiranda Ria Miranda mengatakan, sejak era pandemi Covid, kebanyakan pembeli mencari pakaian dengan bahan katun.
"Yang banyak dicari sekarang bahan-bahan katun, baju rumahan yang nyaman dipakai," kata Ria dalam webinar Bincang Shopee Indonesia, Selasa (23/2/2021).
Namun, selain berinovasi dengan kebutuhan pasar, menurut Ria, memanfaatkan ecommerce juga membantu dalam penjualan.
Baca Juga: Dress Nagita Slavina Dikira Daster Murah, tapi Harganya Selangit!
Hal serupa disampaikan Owner & CMO Geoff Max Footwear Yusuf Ramdhani. Menurutnya, platform e-commerce seperti Shopee menjadi bagian besar dari suksesnya perkembangan bisnis fashion lokal Indonesia selama masa pandemi.
"Memberikan kesempatan untuk memaksimalkan potensi penjualan produk dengan jangkauan pasar yang lebih luas," katanya.
Pada acara BincangShopee 3.3 Fashion Sale: Cara Kreatif Industri Fashion Beradaptasi di Pandemi itu juga Ria Miranda turut memberikan rahasianya bagi para pegiat industri fashion Indonesia agar bisa sukses beradaptasi di tengah pandemi, antara lain:
1. Mengatur ulang skenario keuangan
Pandemi menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan terhadap operasional bisnis secara keseluruhan dan diperlukan adanya penyesuaian. Terpenting dan harus di konsiderasi adalah usaha untuk merestrukturisasi ulang cash flow serta target bisnis agar bisa sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi.
Baca Juga: Hits Lifestyle: Gaya Fashion GKR Timoer dan Influencer Jual Sel Telur
2. Membangun komunikasi yang baik dengan tim internal
Bisnis terasa lebih mudah ketika dijalankan bersama-sama. Karena itu, penting untuk adanya arus komunikasi yang baik antar tim internal agar bisa saling membantu memahami kondisi yang ada. Serta beradaptasi bersama dengan tujuan akhir yang sama.
3. Mengatur jumlah produksi
Kondisi pandemi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap menurunnya penjualan produk-produk fashion. Maka dari itu, harus bisa pintar mengatur jumlah produksi seefisien mungkin, hanya sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan jumlah yang terbatas.
4. Mengoptimalkan kesempatan untuk digitalisasi
Kebanyakan masyarakat Indonesia yang mulai mengandalkan platform digital, bisa dimanfaatkan untuk lebih menginvestasikan bisnis secara digital, seperti dengan melakukan virtual trunk show, live shopping ataupun sebagai sarana komunikasi dengan target pasar.
5. Menjadi brand yang solutif
Agar bisa menjadi brand yang sukses, penting sekali memiliki value untuk selalu menjadi solusi bagi setiap permasalahan pelanggan dan juga menjadi brand yang baik untuk sesama. Itu semua bisa tercermin melalui koleksi yang diluncurkan dengan terus berinovasi menghasilkan produk-produk yang bernilai kebaikan.