Suara.com - Meningkatnya permintaan bahan alami utuh untuk dijadikan produk kosmetik akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa kosmetik berbahan alami utuh, baik berupa helai mahkota bunga maupun helai daun semakin banyak diminati konsumen. Bahan alami utuh tersebut biasanya digunakan pada produk kosmetik berbentuk cairan seperti toner dan sampo.
Tren kosmetik tersebut tentu saja merupakan peluang yang menjanjikan bagi industri kosmetik, termasuk PT. Nose Herbalindo yang menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan penelitian bertema "Kestabilan Bahan Alami Bunga Mawar dan Daun Pegagan dalam Larutan Kosmetik". Kestabilan memang diperlukan agar bahan alami utuh tersebut tidak cepat terdegradasi di dalam larutan kosmetik.
"Ini kesempatan besar bagi kami, terutama dikarenakan di Indonesia belum ada yang membuat,” jelas Cheryl Ariela, salah satu peneliti PT Nose Herbalindo dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (21/2/2021).
Penelitian kolaboratif dibawah bimbingan Prof. Dr.Yoki Yulizar, M.Sc yang melibatkan para tim R&D PT Nose Herbal Indo dan tim peneliti UI dari Laboratorium Nano Interfacial Chemistry, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI ini dilakukan sejak September 2020 hingga Juli 2021.
Baca Juga: Pria Ini Wajib Belikan Pacar Skincare Tiap Bulan, Kalau Tidak Mau Diputusin
Cheryl mengatakan, pihaknya tertarik melakukan penelitian bahan alami utuh untuk kosmetik lantaran kosmetik jenis ini memiliki keunggulan lebih dari kosmetik biasa. Selain penambahan ekstrak yang menutrisi kulit, penambahan bahan alami utuh akan meningkatkan nilai estetika sediaan kosmetik tersebut. Cara ini tentu saja membutuhkan inovasi agar bunga yang dimasukkan tetap segar.
"Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan bahan alami utuh, dalam hal ini helai bunga mawar dan daun pegagan, agar bertahan lama, tidak mudah terdegradasi atau rusak," ujar Netty Kristina, R&D PT.Nose Herbalindo.
Marcony Surya, salah satu peneliti dari UI mengungkapkan, normalnya bagian utuh bahan alami atau tanaman akan terdegradasi dalam larutan kosmetik setelah satu bulan. "Penelitian akan memberikan perlakuan (treatment) khusus untuk meningkatkan kestabilan bahan alami sehingga masa simpannya menjadi lebih lama," paparnya.
Saat ini tahapan penelitian sudah sampai pada tahap uji karakterisasi dan uji kestabilan. Uji kestabilan, lanjut Marcony, mengambil parameter thermal dan fisik bahan alami tersebut.
"Selain khasiatnya yang bagus untuk kulit, ketersediaan bunga mawar dan daun pegagan di Indonesia cukup banyak dan mudah didapat," ujar Marcony.
Baca Juga: Produk Kosmetik Lokal Masih Diburu karena Harganya Terjangkau
Secara khasiat, bunga mawar dan daun pegagan, tambah Cheryl, mengandung bahan aktif untuk kesehatan kulit. Bunga mawar misalnya, mengandung senyawa antosianin dan flavonol dari golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Tak hanya itu, bunga mawar juga berfungsi untuk menghidrasi dan menenangkan kulit (calming). Sedangkan pegagan mengandung senyawa katesin dan kuersetin dari golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Selain itu, lanjut Cheryl, pegagan juga mengandung senyawa asiaticoside yang tergolong sebagai saponin yang berfungsi untuk meningkatkan sintesis kolagen di kulit.
"Bunga mawar berkhasiat untuk melembabkan kulit, membantu mengatasi peradangan pada kulit, menangkal radikal bebas perusak sel-sel kulit sehingga membuat kulit tampak awet muda, membantu mengatasi jerawat, sedangkan daun pegagan berkhasiat melembabkan kulit, serta membantu mengatasi jerawat dan penuaan dini," tambah Netty.
Lantas, bagaimana dengan keamanan dan kehalalan produk kosmetik berbahan alami utuh yang diproduksinya ini? PT. Nose Herbalindo, kata Netty, mengutamakan konsep high end, high value, dan high quality. Untuk mendukung itu, perusahaan maklon kosmetik tersebut sudah mengikuti persyaratan standar baik lokal maupun internasional melalui Badan Sertifikasi International yaitu ISO 9001:2015, OHSAS 18001:2007, GMP, CPKB, dan HAS 23101, bahkan sudah bersertifikasi halal yang menjadi trusted added value bagi para pebisnis kosmetik.