Infografis
Suara.com - Ella Emhoff membuat debut runway resminya untuk label Amerika Proenza Schouler di New York Fashion Week (NYFW) baru-baru ini.
Putri tiri Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris tersebut, pertama kali menarik perhatian publik pada acara pelantikan Presiden Joe Biden dan ibunya beberapa waktu lalu.
Saat itu ia menggunakan mantel Miu Miu yang ia hias sendiri. Penampilannya ini menjadi viral dan membuatnya sebagai ikon fashion dalam acara tersebut.
Tak lama setelah acara pelantikan, Emhoff masuk ke IMG Models. Agensi model satu ini memang terkenal telah menelurkan deretan supermodel dunia, sebut saja Karlie Kloss, Gisele Bündchen serta Bella dan Gigi Hadid.
Baca Juga: Terungkap, Begini Kisah Cinta Joe Biden dan Kamala Haris Dengan Pasangan
Seperti banyak merek lain, Proenza Schouler mempersembahkan koleksi pakaian wanita Musim Gugur-Musim Dingin 2021 secara digital tahun ini, mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Video kampanye mereka memperlihatkan perimeter beton dari Parrish Art Museum di New York yang diubah menjadi runway darurat. Menurut catatan acara, rangkaian koleksi tersebut bertujuan untuk menghibur, menginspirasi, dan memberdayakan wanita modern
Koleksinya memadukan jahitan yang tegas dan terstruktur dengan material rajut, serangkaian fitur unik dari berlengan panjang, sandal empuk lembut hingga kaus kaki kulit di bawah stiletto terstruktur.
Dalam wawancara yang direkam untuk NYFW di Spring Studios, London, Emhoff mengaku ia merasa gugup dalam penampilan pertamanya di runway.
"Saya benar-benar kurang tidur pada malam sebelumnya," katanya dalam percakapan dengan desainer Proenza Schouler, Jack McCollough dan Lazaro Hernandez.
Baca Juga: Curi Perhatian, Ini Gaya Unik Putri Tiri Kamala Harris, Ella Emhoff
"Maksud saya, saya berjalan untuk pertama kalinya, saya berada di lingkungan profesional untuk pertama kalinya. Itu adalah pengalaman pertama yang sangat epik dengan dunia mode," tambah dia.
Dia juga berbicara mengenai mimpinya untuk bisa menciptakan mereknya sendiri. Hal tersebut sepertinya juga akan segera terwujud.
"Untuk waktu yang sangat lama ketika saya masih muda saya ingin menjadi seorang desainer. Kemudian saya menganggapnya sedikit lebih serius, saya mulai mengambil kursus di Central Saint Martins selama dua musim panas. Hal itu benar-benar membuat saya terjun ke sekolah desain," kata dia lagim
Emhoff juga senang merajut selama tiga belas tahun dan membayangkan desainnya yang diperuntukan untuk semua gender atau uniseks.
"Saya ingin melihat pria, wanita, orang, semua orang mengenakan celana bergaris warna-warni atau gaun saya. Menurutku itu bagus," tutup dia.
