Suara.com - Saat hamil, kulit perut akan mengalami peregangan seiring dengan pertambahan usia janin. Peregangan itu kemudian menyebabkan munculnya garis-garis beruntai pada kulit atau disebut juga stretch mark.
Dokter kulit dr. Rahma Evasari. Sp.DV., menjelaskan bahwa kemunculan stretch mark disebabkan faktor genetik. Inilah yang membuatnya sulit untuk dihindari.
"Jadi kalau memang di keluarga, orangtua, atau saudara sekandung ada riwayat stretch mark, maka kemungkinan Anda juga akan mengalami stretch mark," jelas Rahma dalam siaran langsung Instagram 'SIKAT Skincare Aman Pada Bumil dan Busui', Minggu (14/2/2021).
Kemunculan stretch mark lebih mungkin untuk diminimalisasi agar tidak berujung permanen. Menurut dokter Rahma, stretch mark yang masih kemerahan atau kehitaman akan lebih mudah dipudarkan daripada yang sudah berwarna agak silver.
"Hilang artinya pudar. Kalau hilang menjadi kulit yang normal, enggak. Karena memang strukturnya sudah beda," ucapnya.
Baca Juga: Pamer Foto Pakai Bikini, Stretch Mark di Perut Marshanda Disorot
Untuk meminimalisasi kemunculan stretch mark yang semakin gelap, Rahma menyarankan agar bumil menjaga kulit tetap terhidrasi dengan rutin memakai lotion atau minyak khusus. Tips paling sederhana untuk menjaga kelembapan kulit, menurut Rahma, adalah dengan rutin menggunakan lotion segera setelah mandi.
Penggunaan lotion atau minyak pada perut juga bisa menjaga elastisitas kulit agar tidak meregang terlalu parah. Cara lainnya, ia mengingatkan agar ibu hamil juga harus lebih banyak minum air mineral dan menjaga berat badan tidak naik berlebih.