Suara.com - Menjamurnya klinik kecantikan saat ini menandakan perawatan wajah yang aman semakin terjangkau. Muncul pertanyaan, bagaimana situasi bisnis klinik kecantikan di masa pandemi?
dr Cynthia Jayanto, M.Biomed (AAM), pemilik Cyn Clinic di Bekasi, mengatakan bahwa seperti bisnis lainnya, penurunan pendapatan terjadi cukup besar, sampai 50 persen.
Namun penurunan pendapatan tidak membuatnya patah semangat. Ia masih tetap rutin memberikan edukasi seputar perawatan kulit dan wajah melalui media sosial Instagram, di akun @cynthia_dr. Edukasi gratis yang dilakukannya bahkan membuka jalan mendapatkan rezeki.
"Kemudian, saya juga melakukan edukasi di instagram pentingnya vaksin influenza dan pneumonia pada orang tua selagi belum ada vaksin Covid-19 dan rutin minum vitamin C, dari upaya itu tuhan bukakan jalan. Di mana saya dapat proyek di pabrik untuk suntik vitamin C dua bulan sekali ke 127 karyawan pabrik. Intinya, banyak cara yang dilakukan agar bisa bertahan," terangnya, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Tidak hanya memberikan pelayanan kecantikan di klinik, Cynthia juga menjual beberapa produk dan vitamin lewat platform e-commerce. Kliniknya juga menyediakan layanan tes rapid antibodi dan antigen yang bisa dipanggil ke rumah. Dua hal ini dilakukannya agar klinik bisa bertahan tanpa harus melakukan pengurangan pegawai.
Di masa new normal saat pelonggaran pembatasan terjadi, pasien sudah mulai berdatangan kembali. Mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, Cynthia pun mewajibkan cuci tangan, pemakaian hand sanitizer, masker, hingga menjaga jarak saat melakukan pelayanan.
"Dan hingga sekarang ini, meski pendapatan tidak seperti awal, saya bersyukur klinik ini masih bisa bertahan, tanpa harus mengurangi pegawai," ujarnya.
Peremouan kelahiran 1985 ini menceritakan bahwa sejak kliniknya berdiri tahun 2021, ia selalu bertekad memberikan pelyanan terbaik kepada pasien, terutama pasien yang memiliki masalah kulit.
Sebab menurut Cynthia, perawatan kulit dan wajah seharusnya bisa didapatkan siapa saja tanpa terkecuali. Passion Cynthia rupanya disambut baik oleh para pasien.
Baca Juga: Profil Dokter Richard Lee
"Banyak pasien bilang kalau durasi konsul di sini bisa panjang. Mereka suka berpikir ‘di sini mah enak bisa bisa berjam-jam; dokternya beda, dokternya tahu kebutuhan saya’. Padahal itu mengalir begitu saja agar saya tahu kebutuhan pasien apa, yang akhirnya membuat diagnosa saya tepat. Dengan diagnosa tepat, maka kualitas terjadi," ungkapnya.