Suara.com - Terkait janji Joe Biden untuk mengirim sebagian besar siswa kembali ke kelas dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat akan mengeluarkan panduan tentang berbagai langkah untuk mengurangi penyebaran virus corona di sekolah.
Panduan tersebut akan mencakup aturan seputar mencuci tangan, bermasker, menjaga jarak, hingga ventilasi di ruang kelas, pelacakan kontak, dan protokol karantina.
Dan melansir Reuters, panduan tersebut dikabarkan akan diumumkan secara resmi kepada wartawan pada hari Jumat (19/2/2021) pukul 2 siang waktu setempat.
Tekanan untuk membuka kembali atau memperluas pemelajaran tatap muka telah meningkat karena hampir satu tahun pemelajaran jarak jauh telah merugikan 55 juta anak sekolah negeri dan keluarga mereka.
Baca Juga: Joe Biden Beri Sanksi Pada Militer Myanmar, Terancam Tidak Bisa Akses Dana
Hanya 44 persen dari distrik sekolah AS yang menawarkan pemelajaran tatap muka penuh pada Desember dan 31 persen beroperasi dari jarak jauh, menurut Center for Reinventing Public Education, yang mensurvei 477 dari hampir 13.000 distrik sekolah di negara itu. Distrik lain telah menerapkan model pemelajaran campuran di mana siswa menghadiri beberapa hari sekolah secara langsung dan beberapa secara virtual.
Studi terbaru yang menunjukkan bahwa ruang kelas bukanlah sarang infeksi Covid-19 semakin memperkuat desakan untuk membuka kembali sekolah. Namun, masih harus dilihat berapa banyak distrik sekolah yang dapat mematuhi protokol kesehatan CDC yang ketat dalam mengalihkan jutaan siswa dari pemelajaran jarak jauh ke sekolah tatap muka lima hari seminggu sesuai jadwal ambisius administrasi Biden.
Presiden Joe Biden berjanji untuk membuka kembali sebagian besar sekolah dalam 100 hari setelah menjabat pada 20 Januari. Ia mengatakan masalah yang timbul dari penutupan sekolah yang berkelanjutan, termasuk masalah kesehatan mental anak-anak dan keluarnya orangtua dari angkatan kerja, telah mendorong ke keadaan darurat nasional.