Mengapa Imlek Identik Warna Merah? Legenda Nian Jadi Alasannya

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2021 | 10:07 WIB
Mengapa Imlek Identik Warna Merah? Legenda Nian Jadi Alasannya
Umat tionghoa melakukan ibadah di vihara Amurva Bhumi Hok Tek Djeng Sin Jakarta, Rabu (18/2) malam.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun Baru Imlek jatuh pada Jumat (12/2/2021), namun sudah dirayakan mulai Kamis (11/2/2021) dan akan mencapai puncak perayaan dengan festival lampion pada Jumat (26/2/2021). Imlek sangat identik dengan warna merah mulai dari lampion, angpao, lilin, baju dan sebagainya. Sebenarnya mengapa Imlek identik warna merah?

Perlu diketahui, Tahun 2021 zodiak dalam budaya Tionghoa dilambangkan dengan Kerbau Logam. Simbol kerbau logam juga berarti keteguhan hati, stabilitas keluarga, dan disiplin.

Tahun ini menjadi harapan baru setelah tahun tikus pada 2020. Selain pergantian zodiak, Imlek selalu identik dengan warna merah. Warna merah ini erat kaitannya dengan cerita legenda Nian.

Warna merah jamak ditemui di hiasan-hiasan Imlek. Lampion merah berjajar di pusat-pusat ruang publik masyarakat Tionghoa seperti kelenteng dan perkampungan Tionghoa.

Baca Juga: 6 Dekorasi Khas Imlek yang Meriah dan Penuh Makna

Warga Tionghoa menggunakan pakaian berwarna merah dan menghias rumahnya juga dengan warna merah.

Imlek bak hari raya bagi masyarakat Tionghoa. Anggota keluarga dari beberapa generasi berkumpul untuk makan bersama.

Orang yang lebih tua memberi nasihat kepada anak-anak. Mereka juga memberikan amplop-amplop kecil berisi uang atau angpao yang berwarna merah.

Warna merah saat Imlek ini erat kaitannya dengan legenda makhluk buas bernama Nian. Dilansir dari Rider’s Digest, Nian hidup dalam mitologi masyarakat Tionghoa.

Nian dilambangkan dengan sesosok binatang buas berbentuk setengah banteng dan berkepala singa yang meneror penduduk di desa-desa yang didiami masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Punya Makna Mendalam, Ini 5 Makanan Khas Imlek

Setiap malam Tahun Baru Imlek, Nian dikisahkan akan selalu muncul untuk memangsa anak-anak dan binatang ternak.

Kendati demikian, masyarakat sudah tahu Nian takut pada tiga hal, yakni api, kebisingan, dan warna merah. Dengan menggunakan tiga senjata itu, Nian akhirnya bisa dikalahkan oleh penduduk desa.

Atraksi barongsai di Mal Ciputra. (Firsta Nodia/Suara.com)
Ilustrasi - Atraksi barongsai di Mal Ciputra. (Firsta Nodia/Suara.com)

Sejak saat itulah warna merah dianggap membawa rezeki dan keberuntungan bagi semua orang. Warna merah kemudian menjadi tradisi turun-temurun saat Imlek tiba untuk melambangkan suka cita dan berharap akan keberuntungan di masa mendatang.

Itulah mengapa setiap Imlek juga selalu dimeriahkan dengan lampion, kembang api dan tabuhan musik khas Tionghoa.

Chinahighlights.com menyebutkan sebenarnya tidak ada pakem tertentu terkait cara merayakan Imlek di seluruh dunia. Namun yang tidak boleh ketinggalan adalah mengunjungi anggota keluarga, menghias tempat tinggal, dan memberi hadiah satu sama lain.

Saat merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa akan melakukan ritual makan bersama dengan seluruh keluarga besar sekaligus melakukan ritual doa bersama.

Legenda Nian menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa Imlek identik warna merah. Sekarang kalian sudah paham bukan?

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI