Jadi Makanan Khas Imlek, Rupanya Ada Mitos di Balik Kue Keranjang

Jum'at, 12 Februari 2021 | 07:00 WIB
Jadi Makanan Khas Imlek, Rupanya Ada Mitos di Balik Kue Keranjang
Kue Keranjang khas Imlek. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergantian Tahun Baru China atau yang biasa disebut Hari Raya Imlek kali ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Salah satu makanan khas saat Hari Raya Imlek adalah Kue Keranjang.

Kue Keranjang akan banyak dicari jelang Hari Raya Imlek. Tak heran sejumlah pusat perbelanjaan akan menyediakan kue keranjang untuk para pelanggan.

Nama kue keranjang sendiri diambil dari proses pembuatannya yang dicetak menggunakan keranjang kecil. Kue bertekstur kenyal dan lengket ini bisa dibilang menjadi makanan wajib setiap Hari Raya Imlek.

Ternyata, ada mitos di balik kue yang disebut juga sebagai Nian Gao atau dalam dialek Hokiian Ti Kwe.

Baca Juga: Derita Bibi Kepong Jelang Imlek, Hidup Terlantar Diusir dari Kontrakan

Melansir dari Asia City, salah satu mitos dari kue ini adalah adanya seekor raksasa bernama Nian yang tinggal di sebuah gua di gunung.

Kue Karamel Cina atau Kue Keranjang Khas Imlek. (Shutterstock)
Kue Karamel Cina atau Kue Keranjang Khas Imlek. (Shutterstock)

Raksasa itu akan memakan semua persediaan makanan warga desa saat lapar. Hal ini membuat masyarakat desa ketakutan selama puluhan tahun.

Itu semua berakhir saat seorang warga bernama Gao memiliki ide membuat kue sederhana dari tepung ketan dan gula yang dicampur.

Kue tersebut kemudian diletakkan di depan setiap pintu rumah untuk dimakan Nian. Nian kemudian memakan semua kue keranjang itu hingga kenyang dan kembali ke gua.

Sejak saat itu, masyarakat selalu memasak kue keranjang untuk diberikan kepada Nian. Meski demikian, Nian Gao secara harfiah sebenarnya memiliki arti kue puding lengket dengan harapan tinggi.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Mengeluarkan SE Larang ASN untuk Bepergian Selama Imlek

Dulu, kue keranjang merupakan persembahan di dalam upacara ritual. Kue ini kemudian menjadi makanan khas Festival musim semi dan menjadi simbol keberuntungan.

Kue keranjang juga menjadi simbol jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang tumbuh dengan baik, pendapatan naik dan menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.

Bentuk lingkaran pada kue keranjang pun memiliki makna tersendiri. Bentuk lingkaran tersebut mengandung makna kekeluargaan yang erat dan tak terpisahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI