Dapur8
Neny Sulistiowati adalah pemilik toko kue bernama Dapur 8 di Kabupaten Caruban, Kota Madiun, Jawa Timur. Bisnisnya ini diawali dari rasa tak percaya diri neny lantaran terlahir spesial dengan tinggi tubuh tidak lebih dari 100 cm.
Neny merasa tidak percaya diri untuk dapat diterima bekerja di perusahaan manapun, sehingga selulus SMA, ia memutuskan mengajar anak SD dan SMP di lingkungan tempatnya tinggal. Sepuluh tahun kemudian, Neny memutuskan untuk belajar masak secara otodidak melalui resep dari Google dan berbisnis kuliner.
Menjelang perayaan hari valentine, pesanan kue biasanya meningkat, dan Neny telah membuat inovasi untuk mendukung peningkatan pesanan. Dapur8 membuat terobosan dengan membuat paket valentine berisi cookies, coklat, botol minum, masker, hingga strap mask. Pelanggan dapat memesan menu khusus ini minimal tiga hari sebelum perayaan valentine dan Dapur8 dapat mengirimkannya langsung kepada penerima.
Dapur8 sendiri awalnya hanya menerima pesanan kue ulang tahun. Namun ketika pandemi Covid-19 menghantam di tahun 2020, Neny sadar semua orang lebih memprioritaskan untuk makan makanan sehari-hari dibanding kue. Saat itu omzetnya mulai menurun. Ia pun mengikuti kelas virtual Gapura Digital mengenai cara mengoptimalkan sosial media untuk bisnis.
“Dari kelas ini saya lebih mengetahui target pasar yang dituju harus spesifik dan sesuai dengan minat masyarakat. Selain itu saya juga menjadi tahu konten seperti apa yang cocok di tengah pandemi ini. Setelah pelatihan virtual, saya menyesuaikan konten dan berinovasi untuk membuka paket nasi kotak bulanan bagi komunitas sosial. Dan alhamdulillah usaha saya bisa bertahan di tengah pandemi,” ungkap Neny.
Baca Juga: Strategi Kolaborasi e-Commerce Manfaatkan Momentum Valentine