Suara.com - Perayaan hari valentine tahun ini di Indonesia dirayakan dengan kondisi yang berbeda akibat adanya fenomena social distancing. Meski adanya keterbatasan untuk bertemu orang tersayang, Anda tetap bisa merayakan dengan mengirimkan kue atau makanan manis yang identik dengan hari kasih sayang. Dan inilah yang dimanfaatkan dua pelaku UKM berikut untuk meningkatkan omzet mereka.
Fasta Bakery
Fasta Bakery, bisnis yang digawangi oleh Fastabiqul Khoirot ini melayani custom kue berbentuk hati yang bisa menjadi alternatif hadiah valentine.
Dan khusus menyambut perayaan valentine kali ini, Fasta Bakery gencar mempromosikan varian Cake Love, kue berbentuk hati yang dapat dipesan para pelanggan yang ingin merayakan hari kasih sayang dan mengirimkan tanda kasihnya. Kue ini bisa dipesan minimal tiga hari sebelum perayaan valentine, dan Fasta Bakery dapat mengirimkannya langsung kepada penerima.
Fasta Bakery yang saat ini memiliki 7 tujuh karyawan dengan omzet sekitar 40 - 50 juta per bulan, berawal dari usaha sang ibu membuat dan berjualan donat kentang dengan berkeliling kampung sepulang sekolah. Saat itu Fasta masih duduk di bangku kelas 5 SD. Hingga di tahun 2012, Fasta dan Ibunya memutuskan untuk tidak lagi berkeliling dan memutuskan untuk berjualan di rumah saja.
Baca Juga: Strategi Kolaborasi e-Commerce Manfaatkan Momentum Valentine
Ketika pandemi mulai menyerang pada bulan Maret 2020 dan banyak kegiatan dilakukan secara online, Fasta memiliki waktu luang yang lebih banyak. Kesempatan ini digunakan untuk menambah ilmu dan wawasan baru dengan mengikuti pelatihan-pelatihan online, salah satunya pelatihan Digital Entrepreneurship Academy yang diselenggarakan oleh KemKomInfo bersama Google Indonesia.
Saat itu Fasta mulai tersadar untuk melakukan promosi pada usahanya secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas, karena sebelumnya hanya menargetkan orang-orang di daerah sekitar Tuban.
“Saya sangat tertarik pada materi mengenai konten marketing dan copywriting karena sesuai dengan kebutuhan saya untuk mempromosikan lewat media sosial. Setelah pelatihan, saya langsung mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dengan mendaftarkan usaha saya pada Google Bisnisku. Kemudian saya juga jadi lebih mengerti bagaimana memanfaatkan media sosial untuk berpromosi dengan membuat konten dan feed yang menarik untuk dikunjungi para pelanggan. Kepercayaan diri saya meningkat setelah mengikuti pelatihan ini karena banyak menemukan wawasan dan ilmu baru yang bisa diaplikasikan dalam usaha keluarga saya dan juga menjadi lebih semangat dan percaya diri untuk membuat usaha yang Ibu saya rintis sedari dulu menjadi lebih berkembang dan semakin maju lagi,” ungkap lelaki berusia 27 tahun tersebut.