5 Temuan Menarik tentang Makna Kebahagiaan Selama Masa Pandemi

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 01 Februari 2021 | 08:00 WIB
5 Temuan Menarik tentang Makna Kebahagiaan Selama Masa Pandemi
Ilustrasi: Pandemi mengubah makna kebahagiaan. Bertemu keluarga, kerabat dan teman walau hanya virtual sudah bisa membuat orang senang dan bahagia. [ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2020 adalah tahun yang berbeda untuk kita semua, di mana kita menghabiskan hampir sepanjang tahun di rumah lantaran pandemi Covid-19. Di masa new normal inilah kita belajar beradaptasi kebiasaan baru dalam banyak hal, termasuk pekerjaan, edukasi, dan hiburan.

Menurut sebuah survei global dari Wall’s yang dilakukan pada 2020 terhadap 12.500 orang di 12 negara, termasuk Indonesia, 69% responden mengakui adanya perubahan pada pandangan terhadap makna senang atau bahagia (happy).

Selain itu, lebih dari 50% responden juga menyadari pentingnya hubungan antarsesama (human connection) untuk menghasilkan rasa bahagia tersebut.

Berikut beberapa temuan menarik lainnya yang menunjukkan betapa pentingnya arti kehadiran orang lain dalam hidup kita dan arti kebersamaan dalam menciptakan kebahagiaan di tengah masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ini Rahasia Menemukan Kebahagiaan Sejati

1. Sebanyak 70% responden merasa lebih mudah untuk meminta bantuan dari orang lain.

Jika selama ini kita mungkin enggan untuk meminta bantuan, tahun 2020 telah mengajarkan kita bahwa tidak ada salahnya mengakui bahwa ada kalanya kita perlu bantuan orang lain.

Hal tersebut bisa berupa meminta bantuan untuk membetulkan perabot yang rusak kepada teman, meminjam tangga atau peralatan lainnya kepada tetangga, atau bahkan sekadar curhat ke ibu saat sedang jenuh menghadapi pekerjaan kantor.

2. Sebanyak 69% responden lebih proaktif menawarkan bantuan kepada orang lain.

Sebaliknya, hampir sebagian besar responden juga mengaku bahwa mereka sekarang lebih proaktif menawarkan bantuan kepada orang lain.

Baca Juga: Yakin Uang Tak Berpengaruh pada Kebahagiaan? Simak Penjelasan Studi Berikut

Satu hal yang diajarkan tahun 2020 adalah betapa pentingnya kebersamaan terutama dalam keadaan yang sulit.

Justru, rasa bahagia hadir ketika kita dapat membantu orang lain, misalnya di beberapa komplek perumahan, warga berinisiatif secara bergantian menyumbang masker untuk komunitas mereka dan makanan bagi keluarga yang sedang sakit.

Banyak dari kita juga semakin menyadari bahwa memberikan bantuan tidak hanya berupa materi, namun lebih dari itu. Mengadakan pertemuan secara virtual untuk sekadar ngobrol dan menanyakan kabar, serta mendengarkan cerita dari seorang teman, menjadi begitu berarti dalam menunjukkan perhatian dan memberikan dukungan.

Bertemu secara virtual telah membantu kita untuk bisa saling menyemangati dan menguatkan kita melewati hari-hari di rumah.

3. Sebanyak 69% responden merasa lebih dekat dengan orang-orang di sekitarnya.

Walaupun ada keterbatasan untuk bertemu secara fisik, 69% responden justru bisa mempererat hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan orang-orang di sekitar mereka.

Komunikasi secara intens lewat media sosial, telepon dan tatap muka secara daring, membuat banyak orang justru lebih membuka diri dan merasa lebih dekat satu sama lain.

Begitu banyak hal yang tadinya tidak kita ketahui dari kehidupan rekan kantor, sekarang menjadi topik obrolan sehari-hari, seperti hewan peliharaan di rumah, makanan kesukaan, cerita lucu saat masih SD, bahkan berapa jumlah adik kakak yang sering kita lihat lewat di depan layar saat pertemuan daring.

Teman kantor yang tadinya kita kira serius dan pendiam, ternyata saat video call banyak bercerita lucu yang membuat teman lainnya selalu tertawa.

Keterbatasan untuk keluar rumah juga membuat banyak orang menjadi lebih dekat dengan komunitasnya termasuk dengan tetangga.

Tetangga dan orang sekitar menjadi keluarga kedua bagi kita.

4. Sebanyak 71% responden mempererat tali silaturahmi selama pandemi.

Terbatasnya kegiatan luar rumah sepanjang 2020 membuat banyak orang juga mempererat hubungan dengan kerabat dan teman yang lokasinya jauh dari mereka.

Banyak responden mengaku selama pandemi ini mereka malah bisa mempererat tali silaturahmi dengan orang-orang yang lokasinya jauh. Berkat teknologi, berhubungan secara daring tidak lagi mengenal batas wilayah.

Jika dulunya kita perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk bisa bertemu saudara di kota lain, kini kita tinggal melakukan video call untuk “bertemu” mereka secara daring.

Media sosial juga sangat membantu dalam menghapus batas fisik dan membuat kita semakin dekat dengan teman di luar kota, bahkan di luar negeri.

Tahun 2020 memperlihatkan kepada kita betapa jarak tidak menghalangi kita untuk berkumpul bersama, meskipun secara virtual.

5. Sebanyak 74% responden kembali menjalin hubungan dengan teman atau keluarga yang sudah lama tidak berkontak.

Ya, mayoritas responden mengaku kembali menjalin hubungan dengan keluarga dan teman yang sebelum pandemi sudah lama tak berkomunikasi. Momen-momen tertentu seperti puasa, Lebaran, Natal, temu kangen reuni alumni dan perayaan tahun baru lalu dipergunakan untuk menghabiskan waktu bersama-sama dengan tertawa dan berbagi kebahagiaan meskipun secara daring.

Sebelum terjadinya pandemi di tahun 2020, banyak orang yang merasa bahwa rasa bahagia bisa didapatkan dengan cara-cara seperti bepergian ke luar kota atau ke luar negeri dan membeli baju atau gadget terbaru.

Namun, sekarang makna kebahagiaan telah berubah karena hal sederhana seperti kebersamaan dan dapat bermanfaat bagi orang lain bisa membuat kita jadi bahagia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI