Suara.com - Selama ini, kita hanya mengenal satu rasa lapar, yaitu ketika kita datang keinginan kuat untuk makan. Padahal, terkadang rasa lapar dikendalikan oleh pikiran, emosi, dan hanya sensasi semata, lho. Dan tahukah Anda, rasa lapar ternyata bisa dikendalikan jika kita tahu jenis rasa lapar apa yang kita alami.
Mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh tak hanya jadi kunci sukses bagi diet yang kita lakukan, tapi juga dapat menghindari kita dari berbagai risiko penyakit kronis, gangguan tidur, hingga depresi.
Oleh karena itu, yuk mulai kenali jenis rasa lapar yang kita rasakan. Dilansir dari Boldsky dan mengutip dari Antara, ini dia 7 jenis rasa lapar yang harus kita ketahui.
1. Lapar pikiran
Sering nggak, sih, menjelang makan siang, kita berpikir, "Makan apa nanti ya? Duh, sepertinya sate ayam enak, nih!" Dan gara-gara pikiran itu, kita pun jadi terbawa lapar dan tak sabar menanti waktu makan siang.
Baca Juga: Merasa Lapar Berlebihan? Kenali 5 Masalah Kesehatan yang Menyebabkannya
Hal buruk tentang jenis lapar pikiran adalah bahwa pikiran kita bisa berubah dan begitu juga dengan preferensi makanan. Pikiran kita sering berubah karena dipengaruhi oleh ajakan teman, lingkungan, atau tips diet yang kita baca sebelum makan. Pada akhirnya, karena preferensi makan kita kerap berubah, justru banyak kebutuhan tubuh yang tidak terpenuhi.
2. Lapar hati
Lapar hati sering disebut dengan makan emosional, yang berarti bisa positif atau negatif. Sering kali, kita makan sebagai respons terhadap emosi negatif karena mengira makanan akan membantu mengisi kekosongan di hati atau menghindari perasaan menyakitkan untuk saat ini.
Contoh lainnya adalah menyantap makanan saat kita ingin mengingat kenangan dengan orang tertentu, seperti mendambalan masakan nenek atau ibu untuk merasakan kembali kebahagiaan masa kecil.
Nah, alih-alih mencari makanan setiap kali kita merasa bahagia, sedih, atau bernostalgia, ada baiknya kita atasi emosi dengan cara yang sehat, misal dengan melakukan aktivitas fisik atau berkumpul dengan teman-teman.
3. Lapar mata
Lapar mata dipicu saat kita melihat beberapa makanan yang menggoda atau lezat. Secara sederhana, itu terjadi ketika Anda tidak bisa menahan diri untuk tidak makan setelah melihatnya.
Baca Juga: Agar Tak Gampang Lapar, Coba Tekan dan Pijat Lima Area Tubuh Ini
Ini adalah strategi yang sering dimainkan oleh restoran atau supermarket untuk membuat orang mencicipi makanan yang mereka tawarkan.
Saat kita melihat beberapa makanan yang menggoda, mata kita pertama-tama meyakinkan pikiran dan kemudian memerintahkan untuk mengirimkan sinyal ke perut dan tubuh, untuk mengesampingkan perasaan kenyang. Ini membuat kita makan lebih banyak hanya untuk memuaskan rasa lapar mata.
Yang harus dilakukan saat mata tergoda oleh makanan adalah dengan mencoba mengalihkan fokus pada hal-hal indah lainnya, seperti lukisan atau dekorasi di suatu tempat.
4. Lapar hidung
Harumnya masakan atau makanan tertentu bisa memicu rasa lapar. Itulah yang disebut lapar hidung. Aroma hidangan favorit, lelehan kopi, aroma kopi, atau aroma daging panggang, sering kali mengundang seseorang untuk mengonsumsi makanan, terlepas dari apakah dia benar-benar lapar atau tidak.
Rasa lapar hidung sering kali terkait dengan lapar mulut. Hal ini karena ketika seseorang mengalami hidung tersumbat akibat flu atau masalah lainnya, mereka juga mengalami rasa tidak enak saat makan.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Sebelum makan, dekatkan piring makanan ke hidung dan dengan sabar ciumlah aroma setiap makanan. Kemudian ketika mulai makan, tetaplah perhatikan aromanya. Ini dapat membantu Anda makan lebih sedikit, karena ketika Anda sudah setengah kenyang dengan aromanya, hanya sebagian kecil makanan yang akan masuk ke mulut
5. Lapar mulut
Lapar mulut disebut sebagai perasaan atau keinginan untuk mencicipi berbagai rasa atau tekstur makanan. Rasa lapar mulut sangat sulit dipuaskan karena kita mudah bosan.
Kapanpun Anda merasa lapar mulut atau berkata ingin mengunyah sesuatu, pikirkan apakah makanan itu sehat atau tidak, dan akankah itu dapat memuaskan rasa lapar Anda.
Para ahli menyarankan jika Anda sering lapar mulut, konsumsilah lebih banyak protein dan biji-bijian, karena itu akan membuat Anda kenyang lebih lama dan akan mencegah Anda dari makan berlebihan.
6. Kelaparan sel
Kelaparan sel mencerminkan apa yang diminta tubuh kita (bukan pikiran kita) pada tingkat sel. Terkadang, saat Anda tidak mengonsumsi nutrisi tertentu, tubuh akan mendambakan makanan yang kaya akan nutrisi tersebut.
Misalnya, daging dan ikan merupakan sumber vitamin B12 yang baik. Jika Anda berpantang produk daging lebih lama, Anda mendambakannya, dan tidak peduli berapa banyak makanan lain yang Anda makan, Anda akan selalu merasa tidak puas dan lapar. Hal yang sama berlaku untuk makanan lain seperti air, garam, gula, jeruk, atau sayuran berdaun.
Coba dengarkan tubuh dan ketahui makanan apa yang sangat dibutuhkannya saat ini, dan mengapa. Fokus pada kebiasaan makan dan pahami apakah diet Anda selama ini sudah mencakup semua nutrisi. Minumlah lebih banyak air, karena terkadang haus sel disalahartikan sebagai kelaparan seluler.
7. Lapar perut
Inilah yang disebut sebagai lapar biologis. Saat lapar perut, kita mengalami sensasi di perut seperti suara geraman. Para ahli mengatakan bahwa perut tidak mengatakan kapan seseorang lapar, melainkan hanya mengingatkan kita pada jadwal makan yang sudah kita susun sesuai dengan waktu makan kita.
Oleh karena itu, perut kita akan mengingatkan dengan mengeluarkan suara geraman pada waktu itu setiap hari. Hal ini membuat lapar perut menjadi buruk karena kita menghabiskan banyak waktu untuk makan hanya karena waktunya makan, bukan karena lapar.
Kapanpun perut Anda lapar, usahakan untuk makan perlahan dan hanya dalam porsi kecil, hanya untuk memuaskan perasaan bahwa Anda telah makan sesuatu. Selain itu, jangan hindari tanda-tanda perut jika Anda sangat lapar.