Suara.com - Dalam menjalani perawatannya, banyak pasien kanker kerap kehilangan rambutnya akibat efek samping dari kemoterapi yang dilakukannya.
Bagi para pasien, kehilangan rambut ini tentu bukan suatu hal yang mudah, terlebih di tengah perjuangannya melawan kanker. Maka tidak heran sejak beberapa tahun lalu, banyak inisasi untuk mendonorkan rambut bagi pasien kanker.
Tapi, sebelum mendonasikan rambut kamu, ada sejumlah hal yang sebaiknya kamu ketahui. Dilansir dari Insider, berikut ini beberapa rangkumannya:
Tentukan organisasi mana yang ingin Anda beri donasi.

Saat ini banyak sekali lembaga atau organisasi hingga bahkan rumah sakit yang menerima sumbangan rambut saat ingin melakukan donasi. Salah satunya seperti yang dilakukan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) kembali menggelar acara Hair to Share dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia.
“Kami senang dapat terus mendukung penanggulangan kanker baik secara suportif maupun kuratif,” kata Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group dalam webinar, baru-baru ini.
Menurutnya, program Hair to Share bersama YKI ini merupakan salah satu wadah suportif bagi partisipasi masyarakat yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap pasien kanker dan rasa empati terhadap sesama.
Pelajari dan patuhi persyaratan
Setiap organisasi memiliki persyaratan rambut khusus yang harus dipenuhi oleh donatur agar dapat diterima. Beberapa diantaranya seperti
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Ketahui Penyebab dan Cara Deteksi Kanker Paru
- Panjang biasanya harus 8 hingga 12 inci, ujung ke ujung (rambut keriting harus ditarik lurus untuk pengukuran panjang yang akurat)
- Apakah pewarnaan dapat diterima
- Pemutihan - termasuk highlight - umumnya tidak dapat diterima untuk rambut donasi
- Berapa persentase uban yang diperbolehkan jika Anda tahu Anda memilikinya
Pastikan stylist tahu melakukan pemotongan donasi