Suara.com - Bulan madu menjadi momen membahagiakan bagi banyak pasangan. Apalagi, bagi mereka yang berencana untuk langsung memiliki momongan. Maka, tak sedikit yang berharap, sepulangnya berbulan madu, mereka bisa langsung dikarunia buah hati.
Sayangnya, ada salah satu aktivitas saat bulan madu yang justru memengaruhi kesuburan pasangan, khususnya lelaki. Aktivitas tersebut adalah berendam di dalam bathtub air hangat, jacuzzi, hingga sauna.
Sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @rumahsehatbuana menjadi viral setelah memperlihatkan pasangan yang memeriksakan spermanya setelah berbulan madu. Setelah dilihat, ternyata ada ratusan sperma yang mati dan rusak.
Dalam video berjudul "Hanimun Salah Kaprah Sperma Jadi Mati" ini, ada seorang petugas yang menunjukkan mana-mana saja sperma yang mati dan rusak dalam sebuah layar. Sperma tersebut sudah tak bergerak, juga berenang belok dan berputar-putar.
Baca Juga: Ingin Sperma Tokcer dan Berkualitas, Ini Makanan yang Wajib DIkonsumsi
Menurut petugas yang menjelaskan tersebut, ini dikarenakan lelaki itu menghabiskan banyak waktu di bathtub saat berbulan madu dengan pasangannya.
"Nah ini banyak yang mati juga, kalau yang mati itu ya itu karena mandi di bathtub itu. Niatnya honeymoon tapi matiin anak-anak juga. Nih, mati nih ga gerak," ungkapnya sambil menunjukkan sperma yang terlihat dari layar.
Bukan cuma itu, petugas tersebut juga menunjukkan bagaimana sperma tersebut rusak hampir 100 persen. Padahal, menurutnya, produksi sperma lelaki tersebut cukuplah bagus.
"Sebenarmya produksinya bagus. Sayang ini, segini mati. Ini cuma setetes lho. Lihat kan tadi cuma setetes ini dan dia 90 persen rusak ini. Tuh nggak ada yang lurus jalannya. Sama sekali nggak ada yang lurus, wah 100 persen rusak ini," ujarnya lagi.
Meski begitu, pasangan ini tetap bisa hamil jika si lelaki bisa memperbaiki kualitas spermanya dan si perempuan haid dengan lancar.
Baca Juga: Tak Cuma Kesehatan Mata, Wortel Juga Baik bagi Kesuburan Pria
Tapi, benarkah aktivitas seperti bathtub air hangat, jacuzzi, hingga sauna bisa memengaruhi kualitas sperma lelaki? Dikutip Hello Sehat, menurut sebuah studi oleh tim peneliti dari University of Carolina, lelaki yang mengalami kesulitan membuahi pasangannya mungkin sebaiknya memang menghindari berendam air panas atau sauna untuk sementara waktu.
Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan suhu testis dengan kegiatan yang menghasilkan panas di sekitar skrotum — seperti berendam air panas, memakai celana dalam/pakaian ketat, sauna, atau bersepeda — dapat menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah produksi sperma, bahkan mortilitas. Hal ini dapat mengurangi kesuburan lelaki.
Dalam intensitas dan frekuensi sewajarnya, sejumlah kegiatan ini tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap sperma. Tapi pria yang memang memiliki jumlah sperma sedikit mungkin ingin menghindari aktivitas-aktivitas ini sementara waktu, jika ia dan pasangan sedang merencanakan kehamilan.
Temuan dari tiga tahun studi mendukung mitos bahwa pria harus menghindari memanaskan sperma mereka. Setelah menganalisis data dari pria steril yang telah berulang kali terkena suhu air yang tinggi dari berendam air panas — melalui jacuzzi, atau bak air hangat — selama sekitar 30 menit per minggu, mereka menemukan kaitan yang kuat terhadap kemandulan pada pria. Bahkan, semua pria dalam studi tersebut menunjukkan tanda-tanda ketidaksuburan, termasuk gangguan produksi sperma dan kematian sperma.
Walaupun begitu, kerusakan ini tidaklah permanen. Dibutuhkan waktu empat sampai enam bulan setelah berendam air panas agar jumlah sperma pria kembali normal. Tim peneliti dari University of Carolina lebih lanjut menemukan, setelah tiga sampai enam bulan menghindari berendam air panas, kurang dari setengah jumlah lelaki menunjukkan peningkatan lima kali lipat jumlah sperma secara dramatis.