Cerita Menparekraf Sandiaga Tentang Bos Starbucks yang Doyan Kopi Indonesia

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 01 Februari 2021 | 17:50 WIB
Cerita Menparekraf Sandiaga Tentang Bos Starbucks yang Doyan Kopi Indonesia
Menparekraf Sandiaga Uno di NTB [Kemenparekraf].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa bos besar Starbucks -- Zev Siegl, ternyata menyukai kopi dari Indonesia.

Hal tersebut ia utarakan saat berbicara dalam agenda Barista Innovation Challenge 2020 beberapa waktu lalu.

"Saya punya teman Mr Zev Siegl, pendiri Starbucks, bila datang ke Indonesia maka Ia mencari kopi dari Timor, Toraja dan lahan lain di belahan indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia melanjutkan, hal tersebut merupakan bukti keunggulan dan kualitas biji kopi Nusantara yang diakui dunia.

Biji kopi arabika asal Sumatera Selatan (Rio/Sumsel.com)
Biji kopi arabika asal Sumatera Selatan (Rio/Sumsel.com)

"Biji kopi kita laris dilelang di seluruh dunia. Wangi aroma kopi tercium ke mancanegara. Jika pedagang kopi dari Seattle, Tokyo, Amsterdam, Melbourne, Dubai datang ke sini (Indonesia), maka sudah sewajarnya anak muda berbangga dengan kopi Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, Menparekraf Sandiaga mengatakan bagaimana industri kopi telah berhasil mengajarkan tiga hal dalam membangkitkan ekonomi kreatif Indonesia.

Pertama, industri kopi dianggap telah mengajarkan dan memperkenalkan kemasan single origin dari pelosok Nusantara.

"Ada high accidity dan low. Ini menunjukkan keragaman dari berbeda-beda daerah. Kopi kita sudah menjadi special blend. Diracik demikian rupa jadi satu enak rasanya."

Kedua, kopi telah menjadi komoditas ekspor. Indonesia telah menjadi negara nomor empat terbesar pengekspor kopi di dunia dengan produksi 600 sampai 700 kg per hektar.

Baca Juga: Ngantor di Bali, Penampilan Sandiaga Uno Olahraga di Pantai Kuta Disorot

"Padahal potensi Indonesia bisa 1,5 atau bahkan bisa tembus 3 ton per hektar. Ini butuh kreativitas dan inovasi, yang terinsipirasi dari penikmat kopi barista sebagai lini terdepan. Hari ini kita lihat barista kita bisa menginspirasi jadi lini terdepan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI