Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak ke sektor kesehatan, tapi nyaris ke semua lini tidak terkecuali bagi para pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Tapi, bukan berarti tidak ada cara bertahan bagi para pelaku UMKM selama masa pandemi. Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis, (28/1/2021), Direktur Shopee Indonesia, Christin Djuarto mengungkapkan, bahwa dikutip dari data We Are Social kuartal pertama 2020, tren belanja online meningkat hingga 300 persen.
Bahkan trafik belanja pada platform niaga elektronik naik di angka 400 persen. Sehingga kondisi itu bisa menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk bisa tetap memasarkan produknya dan bertahan di tengah pandemi memperluas jaringan usaha ke berbagai kalangan.
"Sosial media merupakan salah satu platform yang sangat tepat untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk unggulan UMKM tersebut," kata Christin Djuarto.
Baca Juga: Viral! Istri Bagikan Tips Cari Uang di Saku Suami, Malah Ditransfer Uang
Untuk itu, APP Sinar Mas dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Shopee, baru-baru ini memberikan pelatikan tentang bisnis online, peningkatan kerjasama, praktek fotografi, pengenalan dasar copywriting. Kemampuan itu, merupakan kunci untuk bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah pandemi.
Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba, mengatakan bahwa mendukung usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah operasi merupakan komitmen pihaknya yang tercantum dalam Sustainability Roadmap Vision 2030.
“Kami senang dan bangga bahwa program pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan mampu mencetak pengusaha-pengusaha sukses yang menjadi contoh di komunitas masing-masing,"kata dia.
"Namun kita harus terus mencari dan membuka akses ke pasar yang lebih luas, sehingga lingkup usaha UMKM tidak terbatas di komunitasnya saja, agar usaha mereka bisa terus berkembang,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Nurmala Kartini Sjahrir dari Yayasan Doktor Sjahrir menuturkan, bahwa di masa pandemi, tantangan yang dihadapi tidak hanya terkait kesehatan tetapi juga bagaimana mempertahankan kondisi perekonomian di tengah daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini terutama krusial di daerah-daerah di luar kota besar di Indonesia.
Baca Juga: Tips Hemat Anak Kos, Campur Beras dengan Ini Enggak Perlu Beli Lauk Lagi
“Harus dibuka kesempatan luas bagi perempuan, agar bisa ikut berselancar dalam kegiatan berniaga elektronik ini. Waktu tak bisa menunggu, keluarga perlu makan yang cukup. Hasil pekerjaan ibu-ibu perlu disalurkan ke pasar secara online," kata Nurmala.
Kita berharap, produktifitas perempuan dapat terus dipertahankan di masa pandemi ini karena hasil dari kegiatan usahanya bisa dipasarkan secara online,” katanya. “Peran serta berbagai pihak penting agar kita dapat mewujudkan hal ini. Saya ingin mendorong lebih banyak kolaborasi antar pihak dalam bidang ini.”