Suara.com - Sosok Raja Thailand yaitu Maha Raja Vajiralongkorn kembali ramai menjadi kontroversi. Maha Raja Vajiralongkorn resmi mengangkat selirnya sebagai ratu kedua.
Melansir Daily Mail, selir Sineenat Wongvajirapakdi diangkat menjadi ratu pada hari ulang tahunnya yang ke-36 pada Selasa (26/1/2021) kemarin.
Ini merupakan yang pertama kalinya seorang raja Thailand mengangkat selir menjadi ratu kedua. Sebelumnya, sosok Maha Raja Vajiralongkorn memang dikenal sebagai seorang playboy.
Di sisi lain, sosok Sineenat juga sempat ramai dibicarakan karena dianggap berusaha melemahkan kedudukan Ratu Suditha. Sineenat sempat dipenjara 9 bulan sebelum kembali dibebaskan pada September 2020.
Baca Juga: Vaksinasi Mulai Bulan Depan, Thailand Laporkan Kenaikan Penularan Lokal
Saat itu, gelar kehormatan Sineenat sebagai selir telah dipulihkan oleh raja. Namun, ribuan foto syur miliknya lantas bocor ke media dan diduga merupakan aksi sabotase.
Pada upacara pengangkatan Sineenat Wongvajirapakdi sebagai ratu, keduanya tampil dengan baju tradisional warna biru muda dalam upacara keagamaan Buddha.
Sementara, prosesi pengangkatan seorang selir sebagai ratu kedua ini dianggap telah mempermalukan Ratu Suditha.
Maha Raja Vajiralongkorn menikahi Ratu Suditha pada tahun 2019 silam. Sang ratu merupakan istri keempatnya.
Di sisi lain, Sineenat dulunya bekerja sebagai perawat sekaligus bodyguard keluarga kerajaan. Pada ulang tahun raja yang ke-67, ia diberi gelar selir.
Baca Juga: Program Vaksinasi Virus Corona di Thailand Dimulai Saat Hari Valentine
Saat ini, Maha Raja Vajiralongkorn sudah memiliki 7 orang anak dari 3 pernikahan sebelumnya.
Akibat keputusannya ini, Maha Raja Vajiralongkorn kembali menuai kontroversi. Penunjukan ratu kedua juga terjadi di tengah protes warga serta ketegangan politik.
Terlepas dari situasi pandemi, rakyat Thailand telah menuntut agar pemerintahan monarki di Thailand menjalani reformasi. Pasalnya, tindakan mengkritik raja selama ini dianggap sebagai aksi ilegal.
Tidak hanya itu, Raja Thailand kini juga tengah banjir kritikan karena keterlambatan dalam pengiriman vaksin AstraZeneca.