Suara.com - Pemerintah Filipina mengubah protokol kedatangan khusus penumpang internasional yang berasal dari luar negeri.
Mulai tanggal 1 Februari, setiap pengunjung yang datang wajib mengikuti protokol baru, yakni melakukan tes swab dan karantina.
Dilansir Anadolu Agency, juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan mereka akan diboyong ke fasilitas karantina begitu menginjakkan kaki ke Filipina dan menjalani tes usap pada hari kelima.
"Kecuali jika penumpang tersebut menunjukkan gejala pada awal kedatangan atau saat berada di karantina," ujar Roque, kutip the Philippine Star, pada Rabu (27/1/2021).
Baca Juga: Indonesia Tembus Sejuta Kasus Covid-19, Singapura dan Filipina Bagaimana?
Aturan lama, tes usap dilakukan begitu penumpang tiba di Filipina.
Filipina telah menutup perbatasan untuk warga asing dari 36 negara hingga akhir bulan ini, terkait varian B117 Covid-19 yang lebih menular.
Hingga saat ini, Filipina telah mendeteksi total 16 kasus Covid-19 dengan varian hasil mutasi tersebut.
Virus SARS CoV-2 varian B117 pertama kali dilaporkan di Inggris pada November tahun lalu dan kini telah menyebar ke lebih dari 60 negara.
Sebelumnya diberitakan, Palang Merah Filipina mulai melakukan tes air liur untuk mendeteksi virus Covid-19 di Metro Manila pada Senin (25/1/2021) setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Lebih Murah dari PCR, Filipina Gunakan Alat Tes Covid-19 Berbasis Air Liur
Tes air liur ini dilakukan karena dinilai memiliki ongkos lebih murah daripada tes swab PCR.
Harga sekali tes air liur hanya 2000 peso Filipina atau setara Rp 584 ribu.
Kepala Palang Merah Filipina Richard Gordon mengatakan semua laboratorium molekuler Palang Merah di negaranya dapat menggunakan tes air liur paling lambat pada 5 Februari.
"Kami akan bawa ini ke provinsi. Pada 5 Februari, seluruh negara akan menggunakan (mode ini). Semua daerah akan menjalani tes air liur," ucap dia
Rabu lalu, Palang Merah Filipina mempresentasikan alat tes ini di hadapan panel ahli Kementerian Kesehatan hasil uji coba terhadap 1.080 sampel air liur.
Dari sampel tersebut, sekitar 16 orang dinyatakan positif Covid-19.
Tes di Filipina menghasilkan akurasi 98,11 persen dibandingkan dengan uji coba air liur dari University of Illinois, AS yang menghasilkan akurasi 99,99 persen.