Suara.com - Pemberlakukan jam malam di Belanda menuai protes dari sebagian kelompok masyarakat. Aksi protes yang berlangsung di beberapa kota pun berakhir ricuh.
Dilansir Anadolu Agency, ratusan orang berkumpul di pusat kota untuk memprotes pembatasan tersebut.
Insiden serupa terjadi di sejumlah kota termasuk Amsterdam, Haarlem, Geleen, Helmond, Zwolle, Amersfoort, Den Bosch, dan Tilburg.
Demonstrasi nasional di Belanda menentang langkah-langkah baru untuk mengekang penyebaran virus korona memicu bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pada Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Pakai Kopiah dan Sarung Batik Promosi Doktor di Belanda
Namun demonstrasi itu berujung rusuh dan sedikitnya 70 orang ditahan karena menjarah toko-toko.
Para pengunjuk rasa juga menyerang polisi dengan kembang api dan batu selama demonstrasi di Rotterdam
Polisi mengintervensi dengan anjing dan meriam air saat demonstrasi berubah menjadi kerusuhan.
Pada 12 Januari, Belanda memperpanjang lockdown hingga setidaknya 10 Februari karena kekhawatiran atas penyebaran varian baru virus yang lebih menular dan mungkin lebih mematikan.
Pembatasan semakin diperketat pada 23 Januari dengan pemberlakuan jam malam antara pukul 21.00 hingga 04.30.
Baca Juga: Mesin Pompa Langka Peninggalan Belanda Tahun 1937 Hilang
Warga disarankan untuk tinggal di rumah dan hanya keluar untuk berbelanja kebutuhan pokok, mendapatkan perawatan medis, pergi bekerja, atau bersekolah jika belajar daring tidak memungkinkan.