Merinding dan Bulu Kuduk Berdiri Tiba-tiba, Benarkah Tanda Ada Setan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 26 Januari 2021 | 19:10 WIB
Merinding dan Bulu Kuduk Berdiri Tiba-tiba, Benarkah Tanda Ada Setan?
Merinding. (Pixabay/physicgirl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merinding atau bulu kuduk berdiri adalah hal yang sering dirasakan banyak orang. Biasanya merinding terjadi karena beberapa hal seperti rasa dingin, mendengar sebuah cerita menyeramkan atau musik yang membuat rasa kagum.

Ada juga yang menguhubungan merinding atau bulu kuduk berdiri dengan adanya setan atau melihat penampakan makhluk halus.  Tapi sebenarnya apa sebabnya orang merinding?

Dilansir dari Science of American, merinding pada dasarnya merupakan suatu kejadian fisiologis yang sudah terjadi sejak dulu. Merinding biasanya membuat rambut-rambut pada tubuh berdiri sehingga kulit menyerupai unggas setelah bulunya tercabut.

 Hal ini terjadi karena kontraksi miniatur otot yang melekat pada setiap rambut. Setiap otot akan berkontraksi pada permukaan kulit sehingga membuat area sekitarnya menonjol.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Kocom, Pembuat 'Potongan Tubuh Manusia' di Bekasi

Merinding. (Pixabay/kropekk_pl)
Merinding. (Pixabay/kropekk_pl)

Istilah ilmiah untuk rambut berdiri tegak adalah piloerection. Istilah ini adalah refleks yang menyebabkan otot-otot kecil di dekat folikel rambut kita berkontraksi dan mengangkat rambut. 

Hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah rangsangan, misalnya, angin sepoi-sepoi di hari yang hangat atau udara yang dingin.

 Di samping itu, penyebab piloereksi lainnya adalah sistem saraf simpatis. Hal ini merupakan rangkaian refleks yang aktif saat merasakan bahaya atau reaksi fisik lainnya.

Salah satu hal yang dapat menyebabkan merinding yaitu musik. Saat mendengar instrumen yang indah atau penyanyi mencapai nada yangs sangat tinggi dapat menyebabkan seseorang merinding. 

Hal ini karena ada tekanan emosional pagi para pendengar sehingga refleks folikel pada rambut-rambut bereaksi.

Baca Juga: Bikin Merinding, Tesla Ini Deteksi Ada Orang saat Ngetem di Pemakaman Sepi

Pada dasarnya reaksi tekanan emosional itu adalah hal respons rasa takut akan bahaya karena mendengar suara yang tinggi. 

Namun, secara sadar orang mengenalinya jika hal itu tidak menimbulkan bahaya. Hal itu akan membuat perasaan takut menjadi baik dan menyenangkan saat mendengarnya.

Biasanya seseorang juga mengalami merinding saat sedang emosi atau takut. Hal ini karena respons tubuh dengan melakukan pelepasan hormon stres terhadap adrenalin yang dialaminya. 

Pelepasan adrenalin sebagai luapan emosi ini juga tidak hanya dari merinding, biasanya diikuti keluarnya air mata, telapak tangan berkeringat, tangan gemetar, tekanan darah meningkat, dan jantung berdebar kencang.

Perasaan emosional ini tidak hanya rasa marah, tetapi juga bangga, terharu, kaget, dan lain-lain.

Sering kali ditemukan, pada beberapa orang cenderung lebih mudah merinding dibanding yang lainnya. Dikatakan, hal ini karena orang yang mudah merinding lebih memiliki keterbukaan dalam segi emosional terhadap hal tersebut.

Misalnya, seseorang yang sangat menggemari musik, akan lebih mudah merinding saat mendengarkan sebuah lagu dibanding yang jarang melakukannya. 

Hal ini karena orang tersebut membuka perasaannya dan mencoba menikmati lagu tersebut. Jadi semua bergantung pada keterbukaan seseorang terhadap hal atau faktor yang membuatnya merinding. / Fajar Ramadhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI