Coca-cola Awalnya Obat Pereda Nyeri, Hoaks atau Fakta?

Kamis, 21 Januari 2021 | 15:42 WIB
Coca-cola Awalnya Obat Pereda Nyeri, Hoaks atau Fakta?
Ilustrasi coca cola (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tidak kenal dengan minuman soda Coca-cola? Minuman berkarbonasi ini sangat terkenal di seluruh penjuru dunia.

Anda mungkin mengenal Coca-cola sebagai minuman ringan atau minuman penyegar di saat kumpul bersama teman dan sanak saudara.

Tapi tahukah kamu bahwa minuman ini awalnya diciptakan untuk menghilangkan sakit kepala dan pereda nyeri?

Apakah informasi tersebut benar? Mengutip Wired, Selasa (21/1/2021), Coca-cola diciptakan oleh seorang Apoteker bernama John Pemberton pada 1886.

Di usia 19 tahun, Pemberton menerima gelar dokter dan bekerja sebagai apoteker di Columbus, Georgia.

Selama Perang Saudara yang terjadi di Georgia, Pemberton sempat menjabat sebagai kolonel dan mengalami luka parah saat perang.

Sebagai apoteker dan dokter, Pemberton mencoba mengontrol rasa sakit akibat mengalami luka, hasilnya ia kecanduan morfin yakni obat pereda nyeri.

Setelah perang usai, Pemberton menetap di Atlanta dan ia mulai bekerja di perusaan minuman. Lalu ia membuat minuman yang menggabungkan daun coca dengan kacang-kacangan.

Mengutip Culture Trip, daun coca kerap dianggap berbahaya karena punya efek berbahaya karena menajdi salah satu bahan utama pembuatan kokain, salah satu jenis narkoba.

Baca Juga: Tidak hanya Anak-Anak, Terlalu Sering Minum Soda juga Buruk bagi Remaja!

Tapi daun ini memang punya banyak manfaat dan sudah digunakan penduduk Amerika Selatan sejak dulu, salah satunya untuk penghilang rasa sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI