Suara.com - Sandiaga Uno memiliki wacana baru untuk meningkatkan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Ia mengutarakan ide tentang wisata kemanusiaan, yang berangkat dari keprihatian terhadap kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
"Ide ini muncul ketika saya bersama dengan teman-teman PMI berniat untuk menyumbangkan donor plasma," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, dilansir ANTARA.
Sebagai penyintas COVID-19, Sandiaga merasa wisata kemanusiaan akan besar sekali manfaatnya di tengah pandemi karena ia telah merasakan sendiri betapa setetes darah amat dibutuhkan oleh mereka yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Baca Juga: Temui Deddy Corbuzier, Sandiaga Uno Tantang Tampil Sulap di Labuan Bajo
Oleh karena itulah Sandiaga pun menginginkan agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dapat secara resmi mengembangkan segmen wisata baru yaitu wisata kemanusiaan di masa pandemi yang diharapkan menjadi solusi sekaligus alternatif kegiatan berwisata yang positif bagi wisatawan.
Wisata kemanusiaan kemudian ke depan akan dikembangkan sebagai bagian dari salah satu pilar program Sandiaga Uno yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Selama pandemi PMI kedatangan banyak masyarakat yang ingin menyumbangkan darah atau plasma, akan tetapi mereka cenderung masih khawatir dengan keselamatan diri dan ingin memastikan terkait protokol kesehatan.
Di sisi lain banyak juga donatur yang ingin menyumbangkan peralatan kesehatan seperti APD dan bantuan sosial lainnya.
"Oleh karena itu, alangkah baiknya kita ciptakan satu paket wisata dengan melibatkan para pelaku tour atau travel agent untuk mengembangkan wisata kemanusiaan. Ini merupakan varian atau produk wisata jenis baru dan juga termasuk perluasan dari kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19," kata Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: MotoGP Mandalika Berdayakan UMKM
Sejauh ini destinasi prioritas untuk pengembangan wisata kemanusiaan adalah Bali, karena Bali merupakan destinasi yang paling banyak diminati wisatawan.
Namun hal ini masih dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk melihat potensi destinasi lainnya yang akan dipilih untuk merealisasikan program wisata kemanusiaan.
"Ini merupakan sisi terbaik dan sangat luar biasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk membantu sesama," kata Sandiaga Uno.
Wisata kemanusiaan juga merupakan bagian dari wellness tourism. Jadi, wisatawan tidak hanya berlibur menikmati keindahan alam saja, melainkan berwisata dengan memperoleh pengalaman atau makna di suatu destinasi.
Selain itu, dengan wisata kemanusiaan ini wisatawan juga diharapkan dapat menjaga kearifan lokal, mengikuti tradisi atau budaya di tiap destinasi, serta memiliki aspek keberlanjutan.
"Ini merupakan salah satu paradigma yang baru. Selama ini kita fokus pada kuantitas, yang dilihat dari segi jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara. Namun, saat ini fokusnya adalah kualitas, wisata yang menghadirkan pengalaman penuh makna," ujar Sandiaga Uno.