Suara.com - Kebun Binatang Oregon berduka atas kepergian Inji, orangutan tertua di dunia. Inji merupakan orangutan Sumatera betina berusia 61 tahun.
Dilansir People, secara manusiawi, ia harus disuntik mati oleh petugas kebun binatang pada hari Minggu setelah kesehatannya memburuk, menurut Bob Lee, yang mengawasi area hewan di kebun binatang.
"Kami tahu dia tidak bisa hidup selamanya, tapi ini sangat menyakitkan, dan saya tahu banyak pengunjung yang berduka bersama kami," kata Lee dalam sebuah pernyataan, menurut KIRO 7.
Ia melanjutkan, kemampuan Inji untuk terhubung dengan orang-orang begitu luar biasa. Dia menginspirasi banyak generasi orangutan lainnya.
Baca Juga: 5 Hewan Langka di Indonesia Wajib Dilindungi, Salah Satunya di Kalimantan
Kebun binatang Oregon juga mengatakan jika biasanya orangutan yang hidup di alam liar jarang ada yang usianya mencapai 40 tahun ke atas. Namun, dalam kasus Inji, dia mencapai usia akhir 50-an sebelum dia mulai melambat secara fisik dan mental.
"Dia bergerak dengan kaku, jarang meninggalkan kotak sarangnya, dan bahkan tidak lagi tertarik pada makanan favoritnya," kata Lee, yang menambahkan bahwa keputusan untuk 'menidurkan' Inji untuk selamanya datang setelah obat pereda nyeri primata tidak memberikan efek apa-apa lagi padanya.
Inji lahir pada tanggal yang tidak diketahui di tahun 1960. Ia datang ke Amerika Serikat melalui perdagangan hewan liar saat masih legal dan dibawa ke Kebun Binatang Oregon oleh pemiliknya.
Setelah kematian Inji, seluruh staf dan karyawan kebun binatang Oregon pun berduka. Mereka memposting penghormatan yang tulus di Instagram, berduka atas kehilangan kera tercinta.
"Inji menginspirasi generasi untuk mengambil tindakan bagi spesiesnya, termasuk staf perawatannya, yang sekarang membantu rehabilitasi orangutan yatim piatu di Indonesia," tulis pihak kebun binatang.
Baca Juga: Dirantai di Rumah Walet, Covita Akhirnya Berhasil Diselamatkan
"Mereka menjaga Inji dalam kondisi prima sepanjang hidupnya, dan ikatan dekat membawa kenyamanan di tahun-tahun emasnya. Dia akan selalu dikenang karena jiwa lembutnya," tambah postingan itu.
Tentu saja postingan ini juga membawa kesedihan bagi banyak orang. Khususnya yang pernah bertemu Inji secara langsung.
"Dia suka melihat apa yang ada di dalam dompet atau tas Anda. Dia benar-benar menyenangkan. Betapa kehilangan tapi juga dia adalah hadiah bagi kita semua," ujar seorang warganet.
"RIP Inji. Dia selalu memiliki pandangan yang cerdas di matanya. Saya selalu bertanya-tanya apa yang dia pikirkan," kata yang lain.
"Mengirim cinta kepada tim perawatan kebun binatang Oregon. Saya turut berduka cita," tambah seorang warganet.
Kebun binatang pun berencana untuk menghormati Inji pada pembukaan habitat baru di Hutan Primata untuk simpanse dan orang utan yang dijadwalkan pada musim semi.