Suara.com - Luka bekas jerawat atau acne scar menjadi salah satu masalah kulit paling umum dimiliki masyarakat Indonesia.
Beda seperti jerawat yang bersifat sementara, luka bekas jerawat bisa menjadi permanen dan mengganggu visual.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Ni Nyoman Tri Priliawati. Sl. KK menjelaskan setidaknya ada tiga bentuk luka bekas jerawat.
Pertama adalah bekas jerawat yang berbentuk bercak merah atau merah muda di kulit. Kedua adalah Post Inflammatory Erythema atau PIE, bercak yang berwarna coklat atau kehitaman. Dan yang ketiga adalah Post Inflammatory Hyperpigmentation atau PIH.
"PIH itu ada bentuknya bopeng, bolong atau malah menonjol ke atas sebutnya acne scar," jelas dokter Tri dikutip dari IGTV Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), Kamis (14/1/2021).
Secara umum, luka bekas jerawat terjadi akibat peradangan atau inflamasi. Peradangan itu yang pada akhirnya akan memengaruhi bentuk luka bekas jerawat.
Misal, bekas jerawat yang berwana kemerahan terjadi karena pembuluh darah yang melebar di sekitar kulit.
"Jadi saat terjadi peradangan jerawat, pembuluh darah ikut melebar. Kemudian bisa dari faktor memencet jerawat atau terkena sinar matahari," jelasnya.
Proses alami peradangan akibat jerawat juga dapat berdampak pada meningkatnya produksi melanin pada kulit. Melanin merupakan sel yang meningkatan warna lebih gelap pada kulit.
Baca Juga: Jarang Disadari, 5 Kebiasaan Sepele Ini Ganggu Kesehatan Kulit
Orang dengan produksi melanin berlebih, secara otomatis akan menyebabkan bercak kecokelatan pada bekas jerawat.