Suara.com - Bersama Warner Bros dan DC Comics, brand sepatu Reebok baru saja meluncurkan koleksi spesial Reebok X Wonder Woman 1984 yang terinspirasi dari karakter legendaris Wonder Woman serta perjuangan tenaga kesehatan melawan Covid-19.
Ada tiga sepatu terbaru yang ditampilkan dalam koleksi ini di antaranya Nano X dengan lambang Wonder Woman yang menampilkan detail klasik Wonder Woman dengan perpaduan warna merah dan emas pada bagian midsole serta corak bintang biru dan putih.
Koleksi 80s Workout Plus, yang diciptakan dengan kombinasi denim dan neon pada model 80s Workout Plus, Club C85 yang berbahan dasar kulit, menampilkan warna holografik yang mengingatkan pada saat Wonder Woman terbang di udara.
Terakhir, Classic Leather yangerinspirasi dari transformasi Cheetah dari seorang ilmuwan menjadi penjahat.
Selain menampilkan perpaduan kekuatan dan gaya hidup yang melekat dengan karakter Wonder Woman, Reebok menjadikan kesempatan ini untuk mengapresiasi sosok perempuan hebat yang berada digaris terdepan dalam perang melawan COVID-19.
Melalui kampanye #healthcarehero di media sosial, Reebok menampilkan tiga orang pahlawan tenaga kesehatan atau nakes perempuan di kehidupan nyata.
Mereka merupakan dokter dan perawat di Indonesia, di antaranya ialah dr. Debryna Dewi Lumanau, dr. Fala Adinda sebagai Satgas Nasional Subbid Mitigasi COVID-19 serta Putri Dewi Sari yang bertugas sebagai perawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
"Para Nakes ini berada di garis depan memerangi pandemi global setiap hari dengan mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain. Meskipun mereka mungkin tidak melihat diri mereka sendiri sebagai perempuan yang hebat, namun, kami melihat kepahlawanan itu," kata Caroline Machen, VP Pemasaran Global Reebok dalam siaran pers yang Suara.com terima.
Untuk menghormati tenaga kesehatan yang berjuang keras di tengah pandemi ini, Reebok membuat sebuah film dokumenter mini di mana para tenaga kesehatan akan berbagi pengalaman mereka secara langsung saat bekerja di garis depan menangani pasien COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga: Ngeri! Studi FKUI-RSCM Ungkap 83 Persen Nakes Alami Burnout karena Pandemi
Ada tantangan tersendiri bagi para tenaga kesehatan menjalani tugas di masa pandemi. Hal ini dirasakan oleh dr. Debryna Dewi Lumanau.