Ketahui 6 Fakta dan Tren Ngemil di Indonesia Selama Pandemi Covid-19

Rabu, 13 Januari 2021 | 13:25 WIB
Ketahui 6 Fakta dan Tren Ngemil di Indonesia Selama Pandemi Covid-19
Ilustrasi menyantap makanan ringan. (Sumber: Shuttertsock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya mengubah cara bekerja, beraktivitas, dan pola hidup. Tetapi pandemi juga mengubah perilaku sehari-hari seperti mengonsumsi camilan.

Dalam survei bertajuk The State of Snacking 2020 yang dilakukan Mondelez International di 12 negara di dunia, yang melibatkan 6.292 partisipan sebagai responden, menemukan fakta menarik seputar tren ngemil saat pandemi Covid-19.

“Hadirnya survei ini bisa menjadi media informasi bagi masyarakat akan beragam manfaat baik dari camilan, sekaligus menginspirasi mereka untuk ngemil lebih bijak agar bisa meraih manfaat tersebut bagi tubuh maupun pikiran, utamanya di masa pandemi yang tak menentu ini,” jelas Prashant Peres, President Director Mondelz Indonesia saat perilisan hasil survei  The State of Snacking 2020 secara virtual, Selasa (12/1/2021).

Berikut 6 fakta menarik seputar ngemil saat pandemi Covid-19:

Baca Juga: Resep Eclair Coklat, Camilan Manis Menggiurkan ala Eropa

1. Kebutuhan camilan meningkat saat pandemi

Lebih tinggi dari rata-rata global, ternyata 60 persen orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya.

Masyarakat Indonesia sendiri rata-rata mengkonsumsi 3 kali makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. Tak hanya itu, ngemil juga dianggap menjadi hal yang sangat penting selama pandemi dan diakui lebih dari 64 persen responden.

"Kebutuhan masyarakat Indonesia akan makanan (camilan) tidak hanya menjadi pemenuh kebutuhan biologis, tetapi juga menjadi kekuatan sosiologis membangun konektivitas sosial, serta membantu mengendalikan suasana hati di kehidupan sehari-hari, bahkan meredakan tingkat stress yang timbul akibat suasana yang tidak menentu, seperti pandemi,” tanggap Peneliti dan Pengamat Sosial Devie Rahmawati.

2. Ngemil mendadak dan tidak terkontrol

Baca Juga: Cocok Disantap saat Santai, Yuk Coba Resep Bola Kentang Keju Lumer Ini

Terungkap bahwa saat ini setiap individu berusaha mencari kenyamanan saat menikmati camilan sehingga pemilihan waktu ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif. 60 persen menyatakan bahwa jadwal ngemil mereka menjadi lebih tidak terencana dan berbeda setiap harinya.

Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan ringan untuk mencari kenyamanan di tahun ini (71 persen), dibandingkan dengan data pada tahun lalu (64%).
 
3. Camilan jadi sumber kebahagiaan

84 persen responden menyatakan bahwa camilan merupakan salah satu sumber kebahagiaan mereka. Tak hanya itu, 81 persen merasa camilan bisa memberikan semangat tersendiri sepanjang hari.

Mengenai manfaatnya bagi keluarga, 94 persen orang tua mengandalkan camilan untuk menghibur anak-anaknya selama pandemi. Bahkan, 77 persen orang tua telah menjadikan kebiasaan ngemil sebagai tradisi baru bagi keluarga.

ilustrasi ngemil atau camilan. 

"Selama masa  pandemi orang tua dituntut menjadi lebih kreatif, karena ruang gerak anggota keluarga menjadi terbatas, terutama anak-anak yang cepat bosan. Oleh karena itu, camilan bisa menjadi medium untuk menghibur, sekaligus juga untuk melengkapi momen kebersamaan keluarga,” timpal Aktris Novit Angie.

4. Semakin banyak yang bijak saat ngemil

Tahun ini masyarakat merasa lebih sadar dan fokus pada camilan yang mereka makan, terutama saat mereka menikmatinya dalam kesendirian di rumah (67 persen responden menyatakan lebih sering menikmati camilan sendirian, dibandingkan sebelumnya).

66 persen responden merasa lebih fokus dengan camilan yang mereka konsumsi dan merasa lebih sadar untuk mencari camilan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya (75%).

Bahkan, mereka bisa menghabiskan waktu lebih hanya untuk memahami camilan tersebut (bagaimana aromanya, teksturnya dan rasanya) (75 persen).

5. Kebiasaan ngemil berubah usai pandemi

Sebanyak 8 dari 10 orang percaya bahwa cara menikmati camilan akan berubah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir. 69 persen responden percaya bahwa ngemil akan menjadi bagian dari kebiasaan baru (new normal).

Bahkan, 3 dari 4 orang indonesia memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dan berencana untuk lebih memilih makan camilan sepanjang hari, dibandingkan makanan berat.

6. Beli camilan dari offline berpindah ke online

Survei kali ini juga mengungkap bahwa jumlah transaksi camilan secara online meningkat 33 persen , dibandingkan sebelum pandemi. 75 persen merasa lebih aman dan nyaman dengan membeli camilan secara online. Dalam hal menemukan jenis camilan baru, media sosial menempati pilihan teratas dengan dipilih oleh 54 persen responden.

“Melalui survei State of Snacking ini, Mondelz Indonesia semakin memahami kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia di masa new normal ini, sehingga dapat menghadirkan camilan yang tepat, di waktu yang tepat dan membuatnya dengan cara yang tepat pula, dimana hal ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk Empower People to Snack Right.” tutup Prashant.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI