Suara.com - Usai kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang menimbulkan korban jiwa, tak sedikit yang kemudian merasa khawatir jika harus bepergian dengan pesawat karena takut mengalami hal serupa. Meski urusan maut Tuhan yang menentukan, bukan berarti kita berhenti berusaha dan berjuang apabila terjadi hal yang serupa menimpa kita.
Berikut tindakan pencegahan dan cara bertahan hidup saat kecelakaan pesawat bagian 2, seperti mengutip The Telegraph.
6. Jangan panik
Akibat stres dan syok yang terjadi secara bersamaan, membuat banyak orang panik dan akhirnya bingung bahkan termenung tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, mungkin saja mereka sebenarnya sudah memiliki pengetahuan mengenai tindakan pencegahan.
Reaksi ini acap kali bukan hanya bisa menimpa penumpang tapi juga awak kabin pesawat. Jadi segeralah sadar, dan tetap mengikuti petunjuk yang diberikan kru.
Baca Juga: 2 Pekan Sebelum Tragedi SJ 182, Foto Keluarga Isti Jatuh, Pertanda Buruk?
Namun saat orang di sebelah Anda membeku, maka Anda harus melakukan tindakan inisiatif. Segeralah bergerak berusaha menyelamatkan nyawa diri sendiri, dan orang lain jika memungkinkan.
7. Cara bernapas di tengah asap
Apabila terdapat kobaran api di dalam pesawat, atau bahkan pandangan tertutup asap hingga bisa menyebabkan Anda pingsan, maka segeralah basahi sapu tangan atau kain apapun.
Apabila tidak ada air bersih, urin atau air kencing juga bisa digunakan dalam keadaan darurat antara hidup dan mati. Tutup hidung dan mulut menggunakan kain basah tersebut dan segera bertindak melakukan tindakan pencegahan lainnya.
8. Jangan telungkup atau tengkurap
Tindakan ini adalah keliru saat pesawat dalam keadaan berasap, karena hanya akan membuat Anda mati terinjak penumpang lain yang berusaha menyelamatkan diri.
Tindakan yang harus dilakukan adalah menjaga kepala Anda di antara lutut dan tutup hidung. Naik ke atas tempat duduk apabila Anda kesulitan keluar dari kursi pesawat.
Baca Juga: Jadi Korban Sriwijaya Air Jatuh, Kakak: Semoga Isti Bisa Renang ke Tepian
9. Tinggalkan harta benda
Anehnya, beberapa orang tetap saja berusaha mengambil harta benda saat dalam keadaan darurat. Itu salah! Tinggalkan harta benda karena itu hanya akan memperlambat Anda dan orang lain dalam menyelamatkan diri. Justru, jika kedua tangan Anda disibukkan dengan memegang benda, itu akan memperlambat Anda berlari.
10. Ingat, waktu adalah emas
Dalam keadaan darurat, waktu adalah emas alias golden period. Semakin Anda bergerak cepat dan tidak membuang waktu, maka akan semakin cepat pula Anda bisa menyelamatkan diri. Dengarkan arahan pramugari agar bisa sampai ke pintu darurat dengan cepat.
Menjauhlah dari pesawat secepat mungkin. Lalu haruskan berhenti dan menolong orang lain? Itu pilihan Anda, tapi dalam situasi darurat rasanya sangat jarang itu menjadi pilihan.