Penting Diingat! Ini Cara Bertahan Hidup saat Kecelakaan Pesawat - Bagian 1

Selasa, 12 Januari 2021 | 19:15 WIB
Penting Diingat! Ini Cara Bertahan Hidup saat Kecelakaan Pesawat - Bagian 1
Ilustrasi pesawat, kecelakaan pesawat. (pixabay/Finmiki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecelakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 menimbulkan duka di hati masyarakat Indonesia. Dua hari pasca terjadinya peristiwa nahas tersebut, korban yang terdiri dari penumpang dan awak pesawat satu-persatu mulai berhasil ditemukan dan diidentifikasi.

Belajar dari kasus di atas, kita tahu bahwa kecelakaan pesawat bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja. Meski begitu, saat bepergian dengan pesawat, penting bagi kita untuk mengetahui cara bertahan hidup saat kecelakaan pesawat terjadi, seperti mengutip The Telegraph, Selasa (12/1/2021).

1. Punya pengetahuan dan dan rencana penyelamatan
Ini adalah hal dasar saat pesawat harus mendarat darurat, dan jadi kunci penyelamatan diri, yaitu benar-benar membaca panduan dan kartu keselamatan.

Pastikan Anda tahu di mana posisi pintu keluar terdekat. Anda harus benar-benar menghitung jarak antara tempat duduk dan pintu darurat, ini akan membantu Anda saat harus berjalan dalam keadaan gelap gulita atau tebalnya asap karena terjadinya kebakaran.

Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air Dibawa ke Daratan

2. Tahu kursi paling aman
Meski banyak orang mengatakan jika kursi paling aman di pesawat adalah di dekat sayap, karena sayap pesawat adalah bagian terkuat pesawat, tapi nyatanya menurut beberapa penelitian dan dokumenter di 2013, justru bagian belakang pesawatlah tempat duduk paling aman.

Hal ini terbukti melalui uji coba kecelakan yang dibuat produsen pesawat. Pesawat Boeing 727 yang dilengkapi kamera, sensor, dan tes dummy kecelakan sengaja dijatuhkan ke Gurun Sonora, Meksiko. Setelah menyentuh tanah, tidak ada satupun penumpang di baris depan selamat. Namun 78 pesen penumpang punya kesempatan bertahan hidup lebih tinggi saat mereka semakin dekat dengan bagian belakang pesawat.

Untuk diketahui, bagian depan pesawat yang terdiri dari 11 kursi biasa diisi kelas eksekutif, dan ke belakangnya adalah kelas ekonomi.

3. Lakukan posisi brace (duduk merunduk)
Saat dalam keadaan darurat, biasanya penumpang akan disarankan melakukan brace, yakni duduk merunduk. Di mana posisi kaki dan lutut penumpang dirapatkan dengan telapak kaki menempel di lantai pesawat.

Tidak lupa badan dicondongkan ke depan menempel pada sandaran kursi didepannya, atau jika memungkinkan menempel rapat pada kedua lutut.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ182: Indonesia Negara Paling Tak Aman untuk Terbang

Meski bukan penyelamatan, namun cara ini diklaim akan membantu proses kematian lebih cepat dan tanpa rasa sakit, bahkan ada yang menyebut posisi ini bisa melindungi gigi yang bisa digunakan untuk proses identifikasi diri.

Selain itu, posisi ini juga membuat tubuh tidak akan terpental ke berbagai sudut pesawat dan melayang, mencegah terjadinya cedera kaki dan pergelangan tangan yang bakal menyulitkan ketika melakukan penyelamatan diri dari pesawat.

4. Lakukan perlindungan diri
Berkaca dari kasus kecelakan pesawat MI Kegworth 1989 dimana ada 79 penumpang selamat dari total 126 penumpang. Rata-rata penumpang yang selamat ini mengalami kerusakan kaki di bawah lutut, ini karena mereka berterbangan atau terbentur dengan kursi di depan.

Oleh karena itu, saat terjadi kecelakan, pegang kedua kaki atau tempatkan kaki di permukaan yang datar dan sebaiknya letakkan luruskan sejauh mungkin dari lutut.

Pastikan juga Anda sudah melepas semua gigi palsu, pensil atau benda tajam dari seluruh badan Anda.

5. Ingat cara melepaskan sabuk pengaman pesawat
Saat orang panik, mereka biasanya cenderung lupa dan tidak berpikir jernih, akhirnya melakukan tindakan naluriah yang menyamakan sabuk pengaman pesawat serupa dengan sabuk pengaman pada mobil dengan mencari tombol di sisi dan kanan. Padahal, cara melepaskan sabuk pengaman pesawat dengan cara menariknya atau mengendorkannya.

Itulah mengapa, saat terjadi kecelakaan, penting untuk tidak merasa panik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI