Suara.com - Kecelakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 menimbulkan duka di hati masyarakat Indonesia. Dua hari pasca terjadinya peristiwa nahas tersebut, korban yang terdiri dari penumpang dan awak pesawat satu-persatu mulai berhasil ditemukan dan diidentifikasi.
Belajar dari kasus di atas, kita tahu bahwa kecelakaan pesawat bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja. Meski begitu, saat bepergian dengan pesawat, penting bagi kita untuk mengetahui cara bertahan hidup saat kecelakaan pesawat terjadi, seperti mengutip The Telegraph, Selasa (12/1/2021).
1. Punya pengetahuan dan dan rencana penyelamatan
Ini adalah hal dasar saat pesawat harus mendarat darurat, dan jadi kunci penyelamatan diri, yaitu benar-benar membaca panduan dan kartu keselamatan.
Pastikan Anda tahu di mana posisi pintu keluar terdekat. Anda harus benar-benar menghitung jarak antara tempat duduk dan pintu darurat, ini akan membantu Anda saat harus berjalan dalam keadaan gelap gulita atau tebalnya asap karena terjadinya kebakaran.
2. Tahu kursi paling aman
Meski banyak orang mengatakan jika kursi paling aman di pesawat adalah di dekat sayap, karena sayap pesawat adalah bagian terkuat pesawat, tapi nyatanya menurut beberapa penelitian dan dokumenter di 2013, justru bagian belakang pesawatlah tempat duduk paling aman.
Hal ini terbukti melalui uji coba kecelakan yang dibuat produsen pesawat. Pesawat Boeing 727 yang dilengkapi kamera, sensor, dan tes dummy kecelakan sengaja dijatuhkan ke Gurun Sonora, Meksiko. Setelah menyentuh tanah, tidak ada satupun penumpang di baris depan selamat. Namun 78 pesen penumpang punya kesempatan bertahan hidup lebih tinggi saat mereka semakin dekat dengan bagian belakang pesawat.
Untuk diketahui, bagian depan pesawat yang terdiri dari 11 kursi biasa diisi kelas eksekutif, dan ke belakangnya adalah kelas ekonomi.
3. Lakukan posisi brace (duduk merunduk)
Saat dalam keadaan darurat, biasanya penumpang akan disarankan melakukan brace, yakni duduk merunduk. Di mana posisi kaki dan lutut penumpang dirapatkan dengan telapak kaki menempel di lantai pesawat.
Tidak lupa badan dicondongkan ke depan menempel pada sandaran kursi didepannya, atau jika memungkinkan menempel rapat pada kedua lutut.
Baca Juga: Satu Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air Dibawa ke Daratan
Meski bukan penyelamatan, namun cara ini diklaim akan membantu proses kematian lebih cepat dan tanpa rasa sakit, bahkan ada yang menyebut posisi ini bisa melindungi gigi yang bisa digunakan untuk proses identifikasi diri.