Berasa Diintai, Karyawan Tuduh Perusahaan Mata-matai Lewat Bantal Kursi

Selasa, 12 Januari 2021 | 17:48 WIB
Berasa Diintai, Karyawan Tuduh Perusahaan Mata-matai Lewat Bantal Kursi
Ilustrasi: Berasa Diintai, Karyawan Tuduh Perusahaan Mata-matai Lewat Bantalan Kursi (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sangat normal dan wajar saat perusahaan mengetahui apa yang sudah karyawannya lakukan selama jam kerja. Tapi bagaimana rasanya seperti diintai setiap gerak gerikmu oleh perusahaan?

Seperti yang terjadi pada salah seorang karyawan di perusahaan teknologi China, Hebo Teknologi yang memposting kejadian ini di jagat sosial media dan menjadi viral.

Karyawan tersebut menyebut perusahaannya melakukan praktik ilegal dan tidak bermoral karena melanggar privasinya.

Mengutip Odditycentral, Selasa (12/1/2021) karyawan yang dikenal sebagai Wang itu mengatakan, selain dirinya diperkirakan ada 9 karyawan yang dipantau aktivitasnya selama beberapa bulan terakhir menggunakan bantalan kursi.

Baca Juga: Beli Kursi Rp 30 Juta, Nagita Slavina Dimarahi Raffi Ahmad

Bantalan kursi itu adalah sejenis bantal pintar hadiah perusahan yang berdalih agar karyawan tetap sehat, dengan cara memantau tanda-tanda vital karyawan, yang tanpa diduga dibaliknya menurut Wang, ada tujuan yang lebih menyeramkan.

Pada awalnya Wang dan rekan-rekannya menyambut baik hadiah perusahaan itu karena kekayaan datanya yang bisa memantau pernapasan, denyut jantung saat duduk.

Bahkan bantal akan mengingatkan saat mereka butuh peregangan dan harus bangun.

Namun di satu hari, Wang diminta bertemu pihak HRD yang bertanya keberadaannya pada pukul 10.00 hingga 10.30 pada sehari sebelumnya.

Diucapkan setengah berkelakar namun pihak HRD berkata akan memotong bonus bulanannya jika ini berlangsung terus menerus.

Baca Juga: Nagita Slavina Beli Kursi Rp30 Juta, Raffi Ahmad Marah-Marah Kemahalan

Wang kemudian menduga satu-satunya alasan pihak HRD mengetahui kapan tepatnya ia pergi hanya melalui data dari bantal kursi pintar.

"Saya merasa seperti ditelanjangi di tempat kerja, mereka telah melakukan pelacakkan melalui perangkat yang terpasang pada saya. Semua data pribadi Anda selama jam kerja, berapa lama yang dihabiskan waktu saat bekerja, hingga suasana hati semuanya berada di tangan manajemein," tulis Wang di media sosial.

"HRD rupanya juga diperbolehkan untuk mengakses informasi ini, so kinerja kami bisa dipantau melalui data digital ini?," ungkapnya lagi bertanya-tanya.

Pernyataan Wang yang viral akhirnya memancing respon pihak perusahaan, yang mengakui jika karyawan mendapatkan bantalan kursi pintar. Tapi perusahaan membantah jika alat tersebut digunakan untuk monitoring.

Kisruh ini akhirnya diselidiki, dan ternyata karyawan memang diminta menyetujui tentang pengumpulan data. Tapi sayangnya formulir itu hanya ada bahasa Inggris dan tidak ada yang menggunakan bahasa China

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI