Sriwijaya Air Jatuh, Chrissy Teigen Kritik Pemerintah Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 12 Januari 2021 | 13:31 WIB
Sriwijaya Air Jatuh, Chrissy Teigen Kritik Pemerintah Indonesia
Chrissy Teigen. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu (9/1/2021) rupanya juga menarik model Chrissy Teigen untuk turut berkomentar. Dalam unggahannya di Twitter, istri dari John Legend ini mengkritik pemerintah yang tidak peduli terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Bangsa Indonesia berhak memiliki pemerintahan yang peduli dengan keselamatan dalam perjalanan udara. Ini terjadi terlalu sering," kata Chrissy Teigen.

Dalam unggahannya itu, ia juga mencantumkan sebuah link berita mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Praktis unggahan tersebut menarik banyak warganet untuk berkomentar.

"Sabar ya mba, biar dianalisa dulu blackbox-nya & ketauan masalahnya di mana. Sudah banyak spekulasi, kasihan keluarganya kalau di tambah twit kayak gini. Kondisi perairan & cuaca di negara kita nggak sama kayak negara lain & memang oversight dari pemerintah itu juga penting," ujar pemilik akun @dearyunita.

Baca Juga: Istri John Legend Sebut Tidak Akan Hamil Lagi setelah Alami Keguguran

Chrissy Teigen kritik pemerintah Indonesia soal Sriwijaya Air Jatuh. (Dok: Twitter/chrissyteigen)
Chrissy Teigen kritik pemerintah Indonesia soal Sriwijaya Air Jatuh. (Dok: Twitter/chrissyteigen)

Sementara yang lainnya, mengatakan: "Sungguh berita yang sangat menyedihkan. Indonesia sedang berduka. Tapi, kami belum tahu apa yang salah, karena penyelidikan masih berlangsung. Hanya saja, jangan membuat pernyataan tentang siapa yang harus disalahkan dan siapa yang berhak atas apa. Tanda belasungkawa jauh lebih baik, khususnya. untuk keluarga korban."

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 bermesin Boeing 737-500 registrasi PK-CLC. Sriwijaya Air jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, kemudian pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto dalam keterangan resmi KNKT, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Menangis Tersedu, Istri John Legend Alami Keguguran Anak Ketiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI