Kurangi Risiko Saat Kecelakaan, Ini Posisi Kursi di Pesawat Paling Aman

Minggu, 10 Januari 2021 | 17:50 WIB
Kurangi Risiko Saat Kecelakaan, Ini Posisi Kursi di Pesawat Paling Aman
Ilustrasi kabin pesawat. (Pixabay/Stock Snap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecelakaan pesawat kembali terjadi. Maskapai Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) siang. 

Pesawat yang mengangkut 50 penumpang dan 12 awak kabin itu sempat hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak disekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Sejumlah serpihan pesawat juga beberapa barang yang diduga milik penumpang telah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Tetapi belum ada kepastian mengenai nasib 62 orang yang berada di dalam pesawat tersebut. 

Kecelakaan pesawat memang tak pernah bisa diprediksi. Tetapi, apakah posisi kursi memang memungkinkan untuk selamat dari kecelakaan? 

Baca Juga: 'Tunggu Aku Ya, Sayang' dan 5 Ucapan Ini Bermakna Mendalam Bagi Pramugari

Meskipun tidak ada studi atau konsensus yang meyakinkan, tetapi ada beberapa informasi yang menunjukkan fakta tertentu.

Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]
Ilustrasi kabin pesawat.[Pexels/Sourav Mishra]

Pada tahun 2007, Popular Mechanics memeriksa data dari setiap kecelakaan pesawat komersial di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an. Sampai pada kesimpulan bahwa lebih aman untuk duduk di dekat bagian belakang pesawat.

Dikutip dari CNTraveler, Popular Mechanics memperkirakan bahwa peluang hidup 69 persen lebih besar bagi penumpang yang duduk di kursi belakang kabin. Sementara kursi depan, hanya 49 persen.

Setelah mengolah data dari Database Kecelakaan Pesawat CSRTG Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS, tahun lalu, majalah tersebut menemukan bahwa kursi tengah sampai sepertiga belakang pesawat kemungkinan besar untuk menyelamatkan hidup dan anggota tubuh dengan tingkat kematian 32 persen. 

Tempat duduk terburuk, menurut data itu adalah kursi lorong di sepertiga bagian tengah kabin dengan tingkat kematian 44 persen. 

Baca Juga: Tunggu Kabar dari Manajemen Sriwijaya Air, Istri Capt Afwan Masih Syok

Sebuah studi tahun 2011 dari University of Greenwich menunjukkan bahwa kursi yang paling dekat dengan pintu keluar darurat juga kemungkinan besar untuk melarikan diri dan bertahan hidup.

Selain statistik, kemungkinan menjauh dari kecelakaan pesawat karena duduk di kursi tertentu tergantung pada jenis dampak dan kondisinya.

"Setiap kecelakaan berbeda, dan tidak ada cara untuk memprediksi hasil dan, atau keadaan kecelakaan sebelum terjadi yang akan memberikan jawaban pasti," kata juru bicara NTSB Keith Holloway kepada Condé Nast Traveler. 

Namun, Holloway menyampaikan beberapa kiat yang dapat diingat oleh masyarakat penerbangan untuk meningkatkan peluang bertahan hidup. Seperti mendengarkan pengarahan pramugari, mengetahui di mana pintu keluar utama dan sekunder juga cara mengoperasikannya, dan mengetahui di mana peralatan darurat disimpan dan cara menggunakannya. 

Pakar keselamatan dari FAA juga menyarankan agar penerbang menghitung jumlah baris di antara mereka dan dua pintu keluar terdekat pada awal penerbangan, dan mengambil posisi penyangga saat terjadi benturan dengan kepala menunduk dan lengan disilangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI