Saat Pandemi, New Zealand Catat Angka Kematian Terendah Selama 1 Dekade

Jum'at, 08 Januari 2021 | 21:27 WIB
Saat Pandemi, New Zealand Catat Angka Kematian Terendah Selama 1 Dekade
New Zealand. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - New Zealand merupakan salah negara yang memiliki tingkat infeksi dan angka kematian akibat Covid-19 yang rendah. Data terakhir pada situs worldometers.info, total kasus Covid-19 New Zealand tercatat sebanyak 2.188 infeksi.

Sebanyak 2.101 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 25 orang meninggal dunia. Sementara kasus aktif positif Covid-19 tersisa 62 pasien.

Sejak awal wabah virus corona masuk ke negara tersebut, pemerintah setempat langsung mengintervensi masyarakat dengan ketat. Seperti, wajib isolasi mandiri setelah perjalanan, penutupan perbatasan, penguncian nasional, dan isolasi kasus dan kontak dekat.

Aturan itu dilakukan mulai pertengahan Maret 2020 (minggu ke-12). Tak sampai tiga bulan, negara itu menyatakan telah bebas dari infeksi Covid-19 pada awal Juni 2020 (minggu ke-24). Meskipun, tiga minggu kemudian kembali ditemukan kasus positif karena perbatasan yang dilonggarkan.

New Zealand disebut sebagai salah satu negara yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Bukan hanya menekan kasus positif, angka kematian pasien Covid-19 di New Zealand bahkan terbilang sangat sedikit.

Situs The Lancet membandingkan angka kematian yang terjadi di New Zealand, dengan berbagai faktor, selama beberapa tahun. Perbandingan dengan melihat angka kematian secara mingguan dari kurun waktu 2015 hingga 2020 menggunakan data dari Stats NZ Tatauranga Aotearoa.

Kematian mingguan New Zealand hingga April 2020 (minggu ke-17), karena semua penyebab, yang dilaporkan ternyata sama dengan angka kematian pada 2015-2019. Pada saat itu (April 2020), wabah Covid-19 telah ada di New Zealand dan negara itu tengah melakukan pembatasan nasional.

Dari awal pandemi Covid-19 hingga minggu ke-42 dari 2020, angka kematian New Zealand justru lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun, interpretasi tren waktu ini dibatasi dengan tidak adanya data tentang penyebab kematian tertentu. Menurut data yang dikumpulkan di The Economist, penurunan angka kematian di New Zealand berbeda dengan yang terjadi di internasional mengenai kematian berlebih selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lebih Fleksibel, Unilever Selandia Baru Cuma Kerja 4 Hari dalam Seminggu

Pada minggu ke-13 sampai minggu ke-42 atau selama dan setelah New Zealand lockdown nasional, rata-rata tingkat kematian mingguan adalah 11 persen. Angka itu disebut lebih rendah dibandingkan pada tahun 2015–2019.

Pola yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan tingkat kematian dari periode yang lebih lama, yakni 2011-2019. Penurunan semua penyebab kematian menjadi jelas pada minggu ke-17 di 2020, setelah 5 minggu penguncian.

Ketika itu, angka kematian New Zealand tetap di bawah angka tahun-tahun sebelumnya, meskipun pembatasan aktivitas masyarakat berkurang. Dalam periode sama tahun sebelumnya, biasanya ditandai dengan peningkatan dalam semua penyebab kematian akibat musiman, seperti influenza dan pneumonia.

Penurunan kematian yang berkelanjutan itu diperkirakan karena tidak adanya epidemi influenza di New Zealand selama 2020. Hal itu diduga karena aturan kesehatan kepada masyarakat yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Namun, faktor-faktor alternatif, seperti lebih sedikit kematian akibat kecelakaan lalu lintas, penyebab pekerjaan, polusi udara, dan komplikasi pasca operasi, mungkin juga memiliki peran dalam mengurangi semua penyebab kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI