9 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Budaya Jepang

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2021 | 16:34 WIB
9 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Budaya Jepang
Ilustrasi: 9 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Budaya Jepang
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi impian banyak orang untuk dikunjungi. Negara yang dikenal dengan sebutan Negeri Sakura ini memang cukup terkenal di masyarakat dunia.

Perkembangan teknologi yang dimiliknya, membuat Jepang memiliki daya tarik tersendiri. Namun, tahukah kamu Jepang memiliki budaya-budaya yang unik?

Di bawah ini beberapa budaya Jepang yang mungkin belum diketahui banyak orang seperti yang telah dilansir dari The Culture Trip berikut ini.

Ilustrasi perempuan Jepang (Shutterstock).
Ilustrasi Jepang (Shutterstock).

1. Omiyage lebih dari oleh-oleh
Omiyage sering kali diterjemahkan sebagai suvenir dalam bahasa Inggris. Rupanya makna ‘omiyage’ lebih dari itu. Omiyage diartikan sebagai barang yang dibawa untuk teman, keluarga, dan rekan kerja setelah berpergian. Biasanya omiyage berbentuk makanan khas dari berbagai daerah yang dikemas dalam kotak berwarna cerah.

Baca Juga: Duh! Gegara Foto Liburan di Jepang, Syahrini Disebut Halu oleh Warganet

2. Natal sebagai liburan yang romantis
Jumlah umat Kristen di Jepang tidak banyak, hanya sekitar 2 persen dari seluruh populasi Jepang. Oleh karena itu, Natal merupakan hari libur yang baru bagi rakyat Jepang. Kebanyakan orang di Jepang akan merayakannya pada malam Natal dibanding hari Natal tersebut. Biasanya malam Natal dianggap sebagai malam kencan laiknya Hari Valentine. Masyarakat Jepang akan keluar bersama pasangan untuk makan malam serta bertukar hadiah.

3. Isyarat mengenai sepatu
Saat memasuki rumah seseorang biasanya kita akan melepas sepatu. Namun, di Jepang tidak selalu melakukannya. Tidak begitu jelas kapan seseorang harus memakai dan melepasnya. Untuk itu, di banyak bangun seperti kuil, restoran akan ada papan atau tanda yang mengisyaratkan apakah sepatu tetap dipakai atau dilepas.

Selain itu, jika lantai dinaikkan di pintu masuk, itu berarti para tamu harus melepas sepatu mereka di ambang pintu sebelum masuk ke dalam dan ke permukaan yang ditinggikan.

4. Menghitamkan gigi
Dahulu, umum bagi wanita Jepang untuk menghitamkan gigi. Hal ini dilakukan selama berabad-abad, dikenal sebagai ohaguro. Biasanya dilakukan kepada wanita yang sudah menikah dan geisha.

Selain dianggap menarik, praktik ini juga dipercaya dapat membantu melindungi gigi dari kerusakan dan masalah gigi lainnya. Wanita akan mengoleskan berbagai zat ke gigi mereka, seperti campuran lilin gigi dan tinta, untuk menjaga penampilan hitam mereka.

Baca Juga: Syahrini Banjir Kritik: Foto di Jepang, tapi Latarnya Gedung Los Angeles!

Kebiasaan ini berakhir pada abad ke-19 sebagai upaya modernisasi Jepang sehingga lebih menarik bagi orang Barat.

5. Makan dan minum sambil berjalan tidak sopan
Saat berada di luar Jepang, sering kali kita melihat seseorang menyantap camilan sambil berjalan. Namun, hal ini dianggap tidak sopan saat berada di Jepang.

Makan atau minum sambil berjalan dipandang sebagai perilaku kelas rendah. Oleh karena itu, biasanya seseorang akan diam berdiri, menyantapnya di samping mesin atau toko tempat membeli makanan tersebut.

6. Baseball sangat populer
Saat mendengar Jepang, olahraga yang tergambar yaitu sumo. Namun, rupanya baseball merupakan olahraga yang paling populer di Jepang. Olahraga baseball diperkenalkan selama Periode Meiji dan mendapatkan popularitas besar berkat kehadiran Amerika yang besar di Jepang setelah Perang Dunia II.

7. Posisi sumpit memiliki arti
Jepang juga terkenal dengan sumpit sebagai alat untuk makan. Rupanya, posisi alat ini saat makan memiliki arti tersendiri. Sangat penting untuk tidak pernah memasukkan sumpit ke dalam makanan saat tidak sedang makan. Hal ini dapat diartikan sebagai pertanda buruk jika melakukannya.

Selain itu, tabu bagi masyarakat Jepang berbagi makanan dengan orang lain dengan memberikan sumpit. Oleh karena itu, saat ingin berbagi makanan, seseorang dapat menggunakan sumpitnya untuk memberikan makanan ke orang lain.

8. Geisha pertama adalah seorang laki-laki
Geisha yang saat ini kita ketahui adalah perempuan. Namun, rupanya awal geisha adalah seorang laik-laik yang bertujuan untuk menghibur istana. Geisha berubah menjadi wanita pada akhir abada ke-18. Setelah itu geisha wanita mulai populer dan laki-laki semakin berkurang.

9. Menyeruput makanan adalah pujian
Dalam beberapa negara menyeruput makanan dinilai tidak sopan. Namun, berbeda dengan Jepang. Bagi masyarakat Jepang menyeruput makanan adalah pujian bagi juru masak. Hal itu dianggap sebagai pertanda jika makanan tersebut enak. (Penulis: Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI