Suara.com - Video unboxing anak @nhdzhr baru-baru ini jadi perdebatan di media sosial. Awalnya, cewek satu ini bercerita jika ibunya baru saja membeli hewan peliharaan lewat sistem COD atau bayar saat bertemu.
Anak monyet tersebut terlihat dimasukkan ke dalam sebuah kardus, lalu diantar ke rumahnya oleh sang penjual. Begitu kardus dibuka, di dalamnya terlihat seekor monyet kecil yang menggemaskan.
"Cod-an monyet dong WKWKWK," tulisnya dalam video tersebut.
Sementara sang ibu yang membelinya, terlihat bahagia saat melihat monyet yang ia beli terlihat lucu. Ia pun menjanjikan makanan pada peliharaannya tersebut.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, 30 Desember 2020: Energi Baik Mengelilingi Monyet
Meski begitu, video yang saat ini telah hilang di akun TikTok miliknya itu menuai pro dan kontra. Tak sedikit yang menghujat cewek bernama Nahda Azahra ini. Apalagi setelah videonya yang viral dilihat hingga lebih dari 8 juta kali dan diunggah di beberapa akun media sosial lainnya.
"Teman-teman yang mau beli monyet. hati-hati ya. Wild animals is not pet. Banyak cerita sedih di balik bayi-bayi binatang yang dijual. Mulai dari ibu yang dibunuh dll," tulis @prajnapramitha mengingatkan.
"Salah satu faktor utama semakin terancam punahnya primata adalah perburuan dan perdagangan primata sebagai satwa peliharaan atau juga dimakan dagingnya. Primata yang diperdagangkan kebanyakan masih bayi atau anak-anak karena masih terlihat lucu," kata @MenteriHiburan di Twitter.
Saat itu, Nahda sempat membela diri bahwa niatnya murni hanya ingin merawat dan memberi kehidupan yang lebih layak untuk monyet tersebut.
"Banyak pro dan kontra mengenai video yang saya buat. Jujur untuk seluk beluknya saya kurang tau karena saya beli dan bayi monyet ini sudah diasuh tanpa ibunya. Dimasukkan ke dalam kandang dan tak terawat," jelasnya di akun Instagram miliknya saat memberikan klarifikasi.
Baca Juga: Shio Hari Ini, 29 Desember 2020: Saatnya Monyet Membuat Perubahan
"Saya adopt monyet ini murni hanua berniat mengasuh dia dan memberinya kehidupan yang layak. Memberinya makan teratur, membersihkannya serta menjaga kesehatannya," katanya lagi.
Tapi, jika sekiranya dapat membahayakan, terutama pada lingkungannya, Nahda mengungkap jika dia bersedia untuk memindahkan hak asuh anak monyet ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk direintroduksi lagi.
Namun, Nahda memberi kabar terbaru jika saat ini ia sudah bersedia untuk menyerahkan monyet berjenis ekor panjang tersebut untuk dirawat lebih baik oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN), yakni organisasi non-pemerintah, nirlaba yang berdedikasi untuk meningkatkan kehidupan hewan Indonesia.
Apa yang dilakukan Nahda pun diapresiasi oleh JAAN, karena sebagai anak muda, ia berani mengakui jika apa yang dilakukannya itu adalah suatu kesalahan. Ia pun terbuka dengan ilmu baru yang diberikan melalui media sosial agar tidak membeli atau memelihara satwa liar.
"Terimakasih kak Nahda (@nhdazhr) yang sudah mau menyerahkan satwa monyet ekor panjang yang dibelinya/dipelihara, diserahkan melalui BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jakarta untuk nantinya dapat direhabilitasi terlebih dahulu agar bisa dilepasliarkan ke habitatnya," tulis JAAN di akun Instagramnya.