Suara.com - Ketersediaan dana darurat yang cukup kerap kali menjadi hal yang dibahas berulang-ulang kali di masa pandemi ini, namun apakah dana darurat Anda saat ini sudah cukup untuk menghadapi risiko bila ada anggota serumah terpapar Covid-19?
Dana darurat memang berfungsi sebagai dana yang digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi yang tidak diinginkan dalam keseharian.
Di kala seorang karyawan kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat dia bekerja harus mengetatkan biaya operasional karena tak sanggup mencetak laba yang sesuai target, maka disitulah dana darurat akan berperan.
Oleh karena itu pulalah, besaran dana darurat seseorang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan, jumlah tanggungan, dan risiko pekerjaan. Ada yang enam kali pengeluaran bulanan, sembilan kali, atau bahkan 12 kali pengeluaran bulanan.
Baca Juga: Tips Keuangan Tahun 2021: Dana Darurat Mesti Diperkuat
Lifepal.co.id memberikan tips keuangan tentang beberapa pengeluaran darurat yang muncul, ketika salah satu anggota keluarga yang tinggal serumah terpapar Covid-19, atau menjadi orang tanpa gejala (OTG), serta memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
1. Tes Covid-19
Terdapat beberapa jenis tes Covid-19 yang pastinya sering Anda dengar yaitu PCR Swab, Rapid Test Antigen/Swab Antigen, dan Rapid Test Antibodi. PCR Swab seringkali disebut tes paling akurat, namun dari segi biaya, PCR Swab merupakan tes termahal.
Apabila salah satu kerabat serumah kita terpapar Covid-19, maka kebutuhan akan tes ini akan semakin besar.
Bayangkan saja, jika salah satu dari 4 anggota keluarga terpapar Covid-19, maka Anda harus mempersiapkan biaya tes untuk seluruh anggota di rumah. Bila ada asisten rumah tangga di rumah Anda, Anda pun harus mengajaknya untuk menjalani tes tersebut.
Tidak semua orang mendapatkan fasilitas tes ini secara cuma-cuma dari tempat kerja mereka. Oleh karena itu, dana darurat cukup berguna untuk memenuhi kebutuhan mendesak ini.
Baca Juga: Literasi Keuangan Rendah, Ini Tips Pilih Investasi Untuk Milenial
Selama tes Covid-19 dilakukan tanpa ada rujukan dari dokter, atau hanya untuk kebutuhan screening pribadi, maka biayanya tidak bisa ditanggung asuransi kesehatan. Lain halnya ketika kita sudah merasakan gejala-gejala penyakit ini, dan kita diberikan surat rujukan tes Covid-19 dari dokter.