Suara.com - Foto patung berbentuk alat kelamin perempuan tengah viral di media sosial. Bukan cuma dibuat ukuran raksasa, patung itu juga dipajang di lereng sebuah bukit di Brasil.
Melansir Daily Star, patung tersebut dinamai "Diva" dan dibuat oleh seniman bernama Juliana Notari. Total, butuh 11 bulan untuk membuat instalasi seni tersebut.
Karya Juliana itu diungkap ke publik pada malam tahun baru. Sang seniman juga membagikan foto patung sepanjang 33 meter itu ke media sosial.
Untuk membuat patung berbentuk vagina tersebut, Juliana memanfaatkan lahan bekas pabrik gula di Mata Sul Pernambucana. Butuh 40 orang untuk menggali lahan dan membentuk relief sesuai keinginan Juliana.
Baca Juga: Penting Bagi Wanita! Hindari 5 Kebiasaan Ini di Toilet
"Dari banyaknya batu rintangan di tahun ini, aku berhasil menutup tahun dengan Diva yang sudah selesai."
"Ini adalah proses yang panjang, 11 bulan penuh kegigihan, kebersamaan, dan belajar. Diva adalah patung buatan tangan ukuran besar," tambah Juliana.
Juliana juga bekerja sama dengan insinyur, yang harus menggali menggunakan tangan. Alat penggali tidak bisa digunakan demi hasil yang akurat.
"Diva adalah seni di lahan, sebuah galian berbentuk vulva setinggi 33 meter, dengan lebar 16 meter dan kedalaman 6 meter, dilapisi beton dan resin."
Lebih lanjut, Juliana ingin menggunakan karya seni tersebut untuk bicara masalah gender dari sudut pandang perempuan.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Kebiasaan di Toilet yang Bisa Merusak Orgam Intim
Sayangnya, tidak semua orang menerima karya seni buatan Juliana ini. Malah, tetangga Juliana yang tinggal di area itu ramai memprotes patung alat kelamin perempuan yang dirasa terlalu vulgar.
"Menghancurkan lahan untuk hal ini adalah kriminal," tulis salah satu komentar.
"Aku perempuan, dan itu tidak menggambarkan diriku. Aku akan malu untuk berjalan dengan keluargaku di tempat seperti itu."
"Entah kau bodoh atau naif, bicara soal alat kelamin perempuan itu penting, untuk menghilangkan tabu dan memahami tubuh kita. Tapi ini harus dilakukan dengan benar dan menggali lubang merah di tanah jauh dari itu, kau tidak melakukan apa-apa untuk wanita," protes yang lain.