Suara.com - Bahasa adalah satu hal yang dilakukan untuk berkomunikasi. Di dunia ini terdapat berbagai macam bahasa yang berbeda. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam bahasa daerah yang digunakan. Namun, bahasa yang digunakan dalam berbicara sehari-hari yaitu bahasa Indonesia.
Mempelajari bahasa tidak mudah. Setiap bahasa di berbagai negara memiliki aturan-aturan tersendiri. Biasanya beberapa negara memiliki aturan tersendiri untuk hal yang diucapkan laki-laki maupun perempuan. Namun, terdapat beberapa negara yang tidak memilki peraturan tersebut.
Dilansir dari Babbel Magazine, di bawah ini terdapat 6 bahasa di dunia yang sulit untuk dipelajari. Bahasa-bahasa tersebut di antaranya:
1. Bahasa Mandarin, China
Baca Juga: Perusahaan EdTech Novakid Mulai Beroperasi di Pasar Pendidikan Indonesia
Bahasa Mandari merupakan satu dari sekian bahasa yang sulit untuk dipelajari. Selain itu, bahasa Mandari memiliki sistem penulisan yang berbeda sehingga cukup sulit untuk menghafal karakter huruf-huruf dalam bahasa Manadarin.
Selain sistem penulisannya yang sulit, pengucapan dalam bahasa Mandari tidaklah mudah.
Terdapat beberapa dialek Cina yang berbeda-beda. Misalnya pengucapan bahasa Mandarin Cina Tenggara, Hong Kong, dan Asia Tengga memiliki karakter dan pengucapan yang berbeda. Kata “Ma” dalam bahasa Mandarin bisa saja memiliki arti yang berbeda seperti "ibu", "kuda", "kasar", atau "tegur".
2. Bahasa Arab
Bahasa yang sulit untuk dipelajari juga yaitu Arab. Terdapat beberapa raga bahasa Arab yang dikalsofikasikan menurut wilayah atau negara tempat bahasa tersebut. Jadi, saat ingin mempelajari bahasa Arab, kita harus memiliki dialek mana yang akan dipelajari.
Baca Juga: Asyik, KBRI Beijing Buka Kelas Daring Bahasa Indonesia untuk Warga China
Bahasa Arab adalah bahasa dengan alfabet non-Latin. 28 huruf skripnya lebih mudah dipahami jika dibandingkan dengan karakter yang tedapat di bahasa Mandarin. Selain itu, bahasa Arab ditulis dari kanan ke kiri sehingga membutuhkan waktu yang lumayan agar terbiasa.
Dalam pengucapan bahasa Arab, terdapat kata-kata yang akan sulit dipelahari karena menggunakan suara yang dibuat di bagian belakang tenggorokan. Biasanya umat Islam akan terbiasa dengan hal ini karena dalam membaca Al-Qur’an biasanya menggunakan teknik pengucapan seperni ini. Namun, untuk yang tidak terbiasa akan cukup memakan waktu.
3. Bahasa Polandia
Bahasa Polandia mengandung kata-kata dengan konsonan yang sulit dieja untuk orang asing. Misalnya, szczcie berarti "kebahagiaan" dan bezwzgldny berarti "kejam".
Selain itu, bahasa Polandia cukup sulit dalam pengucapan beberapa katanya. Namun, bahasa Polandia menggunakan alfabet Latin sehingga orang-orang sudah akrab dengan huruf-hurufnya dibandingkan dengan bahasa Mandarin dan Arab.
4. Bahasa Rusia
Bahasa rusia menggunakan alfabet Sirilik. Jadi terdapat beberapa huruf yang mungkin tidak dikenal masyarakat. Beberapa huruf Cyrillic jug terlihat familier, tetapi mengeluarkan bunyi yang berbeda dari huruf Latin yang menyerupai huruf tersebut. Misalnya, "B" dalam alfabet Sirilik mengeluarkan bunyi "V".
Berdasarkan tata bahasa, biasanya mereka akan menghilangkan kata kerja. Misalnya dalam bahasa Rusia kalimat “Saya seorang Pelajar” akan menjadi “Saya Pelajar”. Bahasa Rusia juga menggunakan banyak konsonan yang dikelompokkan bersama, yang membuat ejaan dan pengucapan menjadi tantangan yang cukup sulit.
5. Bahasa Turki
Bahasa Turki adalah bahasa aglutinatif, artinya prefiks dan sufiks yang dilampirkan pada kata-kata untuk menunjukkan arah, daripada menggunakan preposisi terpisah sehingga menghasilkan kosakata yang panjang.
Bahasa Turki juga menggunakan harmoni vokal, di mana vokal diubah atau diakhiri dengan ditambahkan untuk membuat kata tersebut mengalir lebih lancar. Sejumlah besar kosakata asing Turki berasal dari bahasa Arab. Hal itu yang menambah kesulitan untuk mempelajari bahasa Turki.
6. Bahasa Denmark
Bahasa Denmark pada dasarnya memiliki konsep tata bahasa yang relatif sederhana dan memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Inggris. Namun, bahasa Denmark sangat sulit dalam pengucapannya.
Banyak kata-kata dalam bahasa Denmark tidak terdengar seperti pegucapannya. Misalnya, “mit navn er” (nama saya) akan diucapkan “meet now’n air”. Oleh karena itu menguasai pelafalan Denmark membutuhkan banyak latihan, menjadikannya bahasa ini jauh lebih sulit untuk dipelajari. / Fajar Ramadhan