7 Tradisi Unik Merayakan Malam Tahun Baru di Berbagai Negara, Intip Yuk!

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 31 Desember 2020 | 06:35 WIB
7 Tradisi Unik Merayakan Malam Tahun Baru di Berbagai Negara, Intip Yuk!
Ilustrasi Tahun Baru (Pixabay/nickgesell)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi tahun baru (Unsplash/David Ananda)
Ilustrasi tahun baru (Unsplash/David Ananda)

Jika di Indonesi menghancurkan piring adalah salah satu hal yang tidak sopan, berbeda dengan Denmark. Pada perayaan tahun baru, menghancurkan barang-barang seperti piring atau gelas dapat diartikan sebagai membuang nasib buruk.

Pada malam tahun baru biasanya mereka akan pergi ke rumah teman atau keluarga dengan membenturkan piring atau gelas ke rumahnya. Semakin banyak pecahan yang dimiliki di depan pintu keesokan paginya, semakin populer orang tersebut.

4.  Melompati tujuh gelombang di Brasil

Perayaan malam tahun baru di Rio de Janeiro, terutama Pantai Copacaban, Brasil memiliki tradisi yang unik. Biasanya masyarakat akan melompati tujuh gelombang di pantai tersebut. Hal itu diyakini akan membawa kebetuntungan di tahun yang mendatang. Di samping itu, jika seseorang mengenakan pakaian putih saat melakukannya, dipercaya akan memberikan kedamaian.

5.  Pesta tujuh, sembilan, atau 12 kali di Estonia

Biasanya saat merayakan malam tahun baru kita merayakan saat detik-detik pergantian hari saja. namun, berbeda di Estonia. Pada malam tahun baru tradisi di Estonia yaitu merayakan pesta sebanyak tujuh, sembilan, atau 12 kali.

Dipercaya angka tujuh, sembilan, dan 12 dianggap paling beruntung. Selain itu, seiring berjalannya tradisi, makan tujuh, sembilan, atau 12 kali berarti akan memberikan kekuatan sebanyak itu pada orang tersebut.

6. Membunyikan lonceng 108 ali di Jepang

Ilustrasi lonceng.  (Dok: Elements Envanto)
Ilustrasi lonceng. (Dok: Elements Envanto)

Di Jepang, terdapat tradisi unik saat merayakan malam tahun baru. Biasanya dirayakan dengan membunyikan lonceng kuil Buddha. Uniknya, lonceng ini dibunyikan sebanyak 108 kali. Jumlah ini disimbolak keinginan, penderitaan yang dialami manusia. Menurut tradisi Buddhis, kegiatan ini dianggap menghilangkan emosi dan hal-hal negatif dalam diri.

Baca Juga: Bisa Saksikan Matahari Terbit Perdana di 2021 dari Puncak Gunung Ciremai

7. Tangkap Junkanoo di Bahama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI