Suara.com - Pandemi COVID-19 membuat pemerintah membatasi pergerakan masyarakat. Namun, sejumlah pembatasan dan peraturan yang dilakukan rupanya tak membuat minat liburan turun.
Berdasarkan data RedDoorz Indonesia, destinasi wisata yang diminati pelancong berada di dekat tempat tinggal masing-masing.
Menginap di dekat rumah menjadi pilihan untuk berlibur menyambut tahun 2021.
"Misalnya orang-orang di Jabodetabek, lebih banyak memilih untuk staycation di Puncak, Bogor ataupun Bandung," kata Sandy Maulana, Country Marketing Head RedDoorz, dilansir ANTARA.
Baca Juga: Viral! Kondangan saat Pandemi, Warganet: Berasa Makan di Warteg
Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya selama pandemi, ada peningkatan jumlah okupansi menjelang pergantian tahun di mana masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berlibur.
Kendati demikian, dia tidak menampik liburan akhir tahun 2020 berbeda dibandingkan liburan tahun baru pada tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi COVID-19 menimbulkan pengaruh yang besar terhadap kenaikan pemesanan kamar.
Sementara itu, data Pegipegi memperlihatkan kota-kota yang biasa jadi tujuan wisata masih menjadi tujuan favorit untuk liburan, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Malang.
Masa liburan akhir tahun dibarengi dengan meningkatnya minat masyarakat untuk melancong, terlihat dari kenaikan transaksi di Pegipegi yang tumbuh signifikan dibandingkan dengan awal Maret ketika Pembatasan Wilayah Berskala Besar diterapkan.
Baca Juga: Bijaknya Artis Cantik Shandy Aulia Nikmati Libur Nataru di Rumah
"Recovery rate secara rata-rata mencapai 50-60 persen. Di kuartal IV 2020 ini menunjukkan peningkatan tertinggi semenjak PSBB berlaku," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi.
Sementara itu, tiket.com mencatat tingkat pemulihan okupansi sektor perhotelan sebesar 67 persen dan transaksi harian pemesanan tiket pesawat meningkat 56 persen pada kuartal keempat 2020 dibandingkan dengan data kuartal ketiga 2020.
Sandra Darmosumarto, PR Manager Tiket.com juga menyebutkan program diskon besar-besaran yang berlangsung akhir November lalu berhasil memecahkan berbagai rekor penjualan dan transaksi.
Pemesanan tiket penerbangan untuk rute penerbangan favorit meningkat 8 kali lipat bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, sementara permintaan pemesanan hotel juga berhasil memecahkan rekor transaksi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2020.
Jumlah pemesanan kamar hotel selama periode diskon mengalami lonjakan transaksi harian hingga 118 persen bila dibandingkan sepekan sebelum periode promosi.
"Hotel- hotel terpopuler terletak di kota-kota wisata favorit, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta," kata Sandra.
Transaksi harian pembelian tiket pesawat juga naik hingga 60 persen selama periode promosi dibandingkan sepekan sebelum ajang diskon berlangsung. Lima tujuan wisata yang tiket pesawatnya paling banyak dipesan adalah Surabaya, Medan, Bali, Makassar, dan Yogyakarta.
Sandra mengungkapkan, keseluruhan transaksi menunjukkan bahwa mayoritas sebesar 77 persen dibeli oleh pelanggan untuk berlibur pada awal Desember, kemudian sebesar 19 persen memilih berlibur tahun baru hingga pertengahan Januari 2021, dan sisanya memutuskan melakukan perjalanan setelah Januari 2021.
"Berdasarkan tren dan data yang positif ini, kami semakin optimis bahwa di tahun 2021 sektor penerbangan dan perhotelan di industri pariwisata Indonesia akan mengalami kebangkitan," tutupnya. [ANTARA]