Suara.com - Di momen perayaan Hari Ibu 2020 lalu, sebuah hasil survei mengungkap bahwa masih banyak perempuan berstatus ibu yang ternyata belum melek literasi keuangan atau paham cara mengelola keuangan keluarga. Dan rendahnya literasi keuangan ini semakin parah saat pandemi Covid-19.
Setidaknya 7 dari 10 ibu mengaku kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, dan hanya 1 dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi Covid-19
Fakta ini terungkap berdasarkann survei yang dilakukan OVO, platform pembayaran digital, terhadap 367 responden di Jabodetabek dan sekitarnya.
Fenomena didasarkan pada ditemukannya tingkat literasi keuangan perempuan dan para ibu Indonesia yang masih sangat rendah, yakni 38 persen.
Baca Juga: Cara Aktor Lukman Sardi Ajarkan Anak Kelola Keuangan Sejak Kecil
"Sebab dengan literasi keuangan yang lebih baik, para ibu dapat mengatur keuangan keluarga dengan lebih mudah karena banyaknya akses keuangan yang tersedia,” ujar Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit, dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Kamis (24/12/2020).
Dari survei ditemukan juga setengah dari para ibu yang menjadi responden, mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana darurat.
Padahal di saat yang bersamaan, ibu yang memiliki dana darurat, lebih dari setengahnya, mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan adanya dana tersebut karena dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran harian selama pandemi.
Selain dana darurat, dana untuk asuransi dan investasi juga sepatutnya menjadi hal utama yang disiapkan dalam menghadapi masa pandemi.
Tapi ternyata, hanya 3 dari 10 ibu yang mengalokasikan dana untuk asuransi, dan hanya 8 persen ibu yang menganggap investasi sebagai prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Baca Juga: Kocak! Viral Video Perbedaan Ibu Indonesia dan Bule saat Siapkan Sarapan