Selanjutnya, masih minimnya pendidikan soft skill dan profesi untuk difabel di Indonesia, sehingga berpengaruh kepada keadaan sosial dan ekonomi mereka. Ditambah lagi tantangan terbesar yang harus dihadapi dalam penyediaan infrastruktur yang masih kurang memadai.
"Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi pada penyandang difabel yang tangguh dan inspiratif sehingga dapat membangkitkan semangat penyandang difabel lainnya agar dapat terwujudnya masyarakat inklusif," kata Myra Winarko.
Penghargaan ini terdiri atas empat kategori yakni Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Ibu Tangguh Anak Mandiri. Berikut ini adalah daftar penerima penghargaan:
1. Penghargaan Difabel Mandiri diberikan pada Muhammad Syehqura (Ali) yang telah membuktikan perkembangan usaha terbaik di antara peserta Pelatihan Wirausaha Pemula Bidang Kuliner angkatan I.
2. Penghargaan Difabel Mandiri juga diberikan kepada Lies Pandan Wangi yang memiliki motivasi cinta kasih kepada sesama teman tuli dan menunjukkan perkembangan keterampilan terbaik di antara peserta Pelatihan Wirausaha Pemula Bidang Kecantikan - Makeup Artist angkatan I.
3. Penghargaan Difabel Tangguh diberikan kepada Salsa Bilah Regita Cahyani yang telah menginspirasi ketangguhan dalam keterbatasan yang dimiliki, sehingga tetap mampu berkontribusi dalam mempertahankan dan mengembangkan warisan seni budaya Indonesia, melalui tarian tradisional.
4. Penghargaan Ibu Tangguh Anak Mandiri diberikan kepada Hani Dian Indrati dan Nadia Samitra Zafira yang telah menginspirasi bahwa dengan cinta kasih, dan teladan ketangguhan, maka semua kelebihan dalam seseorang dapat diasah demi kemandirian, walaupun memiliki keterbatasan.