Hari Disabilitas Internasional: 3 Isu Disabilitas Paling Utama di Indonesia

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 23 Desember 2020 | 08:55 WIB
Hari Disabilitas Internasional: 3 Isu Disabilitas Paling Utama di Indonesia
Penghargaan Difabel Tangguh 2020 (Dok. PTI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mewujudkan cita-cita masyarakat yang inklusif di Indonesia harus segera terwujud. Namun menurut Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, setidaknya ada ada tiga isu utama disabilitas yang masih harus jadi perhatian pemerintah.

Pertama, kata Lestari, adalah soalan pendataan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 8,56 persen atau 21 juta dari total populasi Indonesia merupakan penyandang disabilitas.

Tidak ada detil data termasuk alamat terkait jumlah penyandang disabilitas membuat pemberian hak-hak mereka tidak berjalan dengan lancar dan baik.

Kedua adalah masalah stigma dan diskriminasi. Banyak orangtua enggan menyekolahkan putra putrinya karena dianggap memiliki kekurangan. 

Ketiga, permasalahan pendidikan dan pekerjaan. Banyak penyandang disabilitas yang belum mendapatkan pendidikan dan pekerjaan layak. Mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikannya, kerap harus berhadapan dengan hambatan mendapat pekerjaan yang layak dan sesuai.

Memiliki semangat membawa masyarakat yang lebin inklusif, Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (Perempuan Tangguh Indonesia/PTI) memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Ibu 2020 yang jatuh pada 22 Desember dengan memberikan penghargaan Difabel Tangguh 2020 secara daring kepada tokoh difabel inspiratif dan ibu tangguh.

Acara yang bekerja sama dengan PT Ernst & Young (EY) Indonesia itu diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk berkarya di tengah situasi pandemi dengan keterbatasan yang ada.

"Kita bersama harus bergandengan tangan untuk mengikis stigma dan diskriminasi terhadap disabilitas, sebab para sahabat bukanlah obyek sosial, tetapi partner yang mendukung pembangunan berkelanjutan," kata Lestari Moerdijat dalam sambutan acara seperti yang Suara.com kutip di siaran pers Perempuan Tangguh Indonesia.

Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia Myra Winarko, menegaskan ada tiga aspek yang menjadi latar belakang penghargaan ini, yakni diskriminasi, minimnya pendidikan, dan penyediaan infrastruktur.

Baca Juga: Momen Hari Ibu, Donna Agnesia Dapat Kado Spesial dari Juventus

Menurut Myra, penyandang difabel masih sering mendapatkan stigma negatif atau perlakukan diskriminatif dari masyarakat. Padahal banyak difabel yang memiliki kemampuan tak kalah dengan masyarakat yang tidak memiliki kekurangan fisik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI