Ahli: Ilmu Bioteknologi Bisa Atasi Masalah Limbah Lingkungan

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2020 | 23:50 WIB
Ahli: Ilmu Bioteknologi Bisa Atasi Masalah Limbah Lingkungan
Sebagai Ilustrasi: Air yang dipenuhi dengan busa di Kanal Banjir Timur (KBT), kawasan Marunda, Jakarta Utara, Rabu(28/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap negara termasuk Indonesia perlu memiliki pengelolaan limbah yang baik agar bisa menerapkan konsep ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan pakar-pakar ilmu bioteknologi agar bisa mewujudkan hal tersebut.

Ahli bioteknologi, Putu Virgina Partha Devanthi menjelaskan, sudah ada ilmu rekayasa mikroorganisme maupun tumbuhan yang dapat mengeliminasi bahkan mengubah limbah menjadi produk yang bernilai tambah, seperti bahan bakar.

“Tidak hanya dapat digunakan untuk menanggulangi limbah, tapi bioteknologi juga dapat digunakan sebagai solusi penanggulangan limbah yang sustainable,” kata Putu dalam keterangan resmi, Selasa (22/12/2020).

Pada dasarnya, tambah Putu, semua limbah yang berasal dari alam dan biodegradable dapat ditangani dengan memanfaatkan mikroorganisme, misalnya sampah makanan, limbah pertanian, termasuk minyak bumi.

Baca Juga: Menakjubkan! Drone Rekam Keindahan Sungai Tanpa Sampah

Bahkan ada juga mikroorganisme yang mampu mengeliminasi logam berat dan bahan radioaktif, termasuk mikroorganisme yang diklaim mampu mendegradasi plastik, meski diperlukan penelitian lebih lanjut agar dapat diaplikasikan di skala industri.

Putu menambahkan, ilmu bioteknologi juga dapat membantu mencegah atau mengurangi bertambahnya jenis maupun jumlah limbah baru.

Dengan pengetahuan bioteknologi, maka produk-produk berbasis biologi ramah lingkungan dan keberlanjutan ekologis dapat lebih dikembangkan.

"Misalnya bioplastik, biofuel, dan masih banyak lagi,” ujar perempuan yang mengajar di Fakultas BioTechnology, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) tersebut.

Ia menambahkan perlu dilakukan riset terus menerus untuk mengeksplorasi mikroorganisme Indonesia yang begitu beragam. Sehingga di kemudian hari, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk mengolah jenis limbah yang lebih beragam.

Baca Juga: GenBI Komisariat Unhas Kampanye Peduli Lingkungan dari Rumah

Di sisi lain, Putu menjelaskan bagaimana ilmu bioteknologi juga bisa berkontribusi untuk memulihkan sumber energi. Terlebih saat ini Indonesia sangat bergantung pada sumber energi yang tidak terbarukan yang bersumber dari energi fosil.

Energi terbarukan kini amat dibutuhkan sebagai upaya untuk mengatasi semakin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil.

Saat ini, energi terbarukan menjadi isu besar yang berpotensi mengubah peta geopolitik energi dunia. Kemajuan teknologi dan penurunan biaya teknologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi lainnya.

"Bioteknologi dapat memberikan solusi untuk mendiversifikasi sumber energi kita saat ini. Misalnya saja melalui produksi biogas, bioetanol, dan biodiesel," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI