Suara.com - Harmoni Dinamik Indonesia (HDI) bekerja sama dengan benihbaik.com membuat program Buku Impian (Dream Book) kepada beberapa Panti Asuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Buku impian merupakan sebuah konsep buku belajar untuk anak-anak yang terfokus pada pembelajar dari sisi kehidupan si anak.
Program buku impian ini direncanakan untuk jangka panjang, tidak hanya sekadar berbagi buku ke panti asuhan atau tempat-tempat seperti perpustakaan keliling. Berdasarkan keterangan CEO and Chairman HDI, Brandon Chia, projek ini diharapkan akan berjalan selama 10 tahun ke depan.
Diharapkan program ini dapat membantu sekitar 10.000 anak untuk bisa menempuh pendidikan tinggi. Hal ini karena biasanya beberapa panti asuhan hanya membiayai pendidikan sampai tingkat sekolah menengah atas (SMA).
Menurut Pendiri Sekolah SPI Julianto Eka Putra, konsep buku impian dimaksudkan agar anak-anak memiliki semangat belajar serta mengisi waktu luang dengan cara bermanfaat di masa pandemi.
Baca Juga: Buku Catatan Teori Evolusi Charles Darwin Hilang, Diduga Dicuri
Hal itu karena untuk anak-anak panti, tidak semua memiliki alat komunikasi (gadget) yang pada akhirnya dapat membuat mereka bosan.
Dengan adanya buku impian, diharapkan dapat mengisi waktu luang serta memberi manfaat bagi anak-anak yang membutuhkan.
“Buku ini tidak memastikan untuk sukses, tetapi dia yang sukses pasti punya buku ini, “ tutur Julianto melalui Zoom Conference pada Media Briefing Virtual “Making Life Meaningful 2020” Selasa (22/12/2020).
Menurut keterangan dari Pakar Kesejahteraan Sosial, Budi Muhammad Taftazani, berdasarkan hasil survei Kemensos dan UNICEF, 9 dari 10 anak yang terdaftar di panti asuhan masih memiliki orangtua hanya saja tidak memiliki kemampuan membiayai pendidikan si anak.
Untuk itu, pendidikan sangat penting bagi anak-anak di panti asuhan. Selain itu, pendidikan yang diperoleh tidak hanya dari segi akademik, tetapi bagaimana bisa mendapat ilmu mengenai kehidupan. Buku impian ini, difungsikan memberikan pelajaran mengenai kehidupan bagi anak-anak di panti.
Baca Juga: China Geram, Baca Tulisan Paus Fransiskus Soal Muslim Uighur yang Malang
Adanya peralatan yang memadai, tidak menjamin ada orang yang menggerakannya juga. Untuk itu proses buku impian ini sangat penting jika ada yang menjalankannya juga agar buku yang tersedia tidak sia-sia begitu saja.
Pendiri benihbaik.com, Andy F. Noya, berharap, buku impian ini tidak hanya didiamkan begitu saja karena ilmu yang terdapat di dalamnya sangat bagus.
Menurut pemandu acara Kick Andy ini, permasalahan saat ini adalah ada yang membaca buku atau tidak. Selain itu, tempat memadai serta kegiatan rutin juga menjadi pertimbangan lain agar buku yang ada tidak sia-sia begitu saja.
:Kalo dibiarkan begitu saja ya nanti buku jadi benta mati aja gitu," ucapnya. Ia melanjutkan, program Buku Impian menjadi salah satu pendorongnya untuk mencapai target-target dalam hidup.
"Diharapkan akan ada program mengenai pelatihan lifeskill kepada anak-anak karena itu yang menjadi penentu masa depan mereka," tutup Andy. (Penulis: Fajar Ramadhan)