Suara.com - Saat Hari Ibu, banyak orang hanya memberikan ucapan dengan mengunggah foto sang ibu di media sosial. Berdasarkan data Crowdtangle.com, postingan di media sosial Instagram di Indonesia pada 2019 terkait Hari Ibu mencapai lebih dari 23 juta interaksi.
Banyak dari mereka justru yang tidak memiliki momen kedekatan langsung dengan ibu di hari spesial itu.
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif, antara lain menyita waktu sehingga mengganggu aktivitas lain, dan self-absorbent (seseorang jadi cenderung fokus pada diri sendiri).
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Senin, (21/12/2020), Psikolog Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, mengatakan, ibu adalah tempat kita kembali saat dunia luar membuat kita kesusahan dan gelisah.
Baca Juga: Cocok Buat Hari Ibu, Ini Bumbu yang Bikin Masak Makin Praktis
"Di sisi lain, ibu juga memiliki kebutuhan, paling tidak ada empat kebutuhan utama, yaitu dicintai tanpa syarat, ditenangkan saat stress, kejujuran dalam hubungan dan pertemanan yang hangat," kata Vera.
Vera melanjutkan, sebagai anak, sudah sepatutnya kita juga membalas kebaikan ibu dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkannya.
"Salah satu yang bisa dilakukan adalah menghabiskan waktu bersamanya tanpa ada distraksi apapun sehingga ibu merasa benar-benar diperhatikan secara penuh, diapresiasi dan dicintai khususnya di momen Hari Ibu ini," kata dia.
Oleh sebab itu, General Manager Marketing & Communication PT Sasa Inti, Fenny Kusnaidy, mengajak masyarakat #JanganPostingdiHariIbu dalam rangka memperingati Hari Ibu pada 22 Desember.
"Melalui inisiatif digital #JanganPostingdiHariIbu Sasa ingin mengajak pengguna media sosial di tanah air untuk bersama-sama mengapresiasi dan menunjukkan kasih sayang kepada ibu mereka secara nyata, yaitu dengan memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan ibu," kata Fenny.
Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Hari Ibu yang Diperingati 22 Desember 2020
Lebih jauh, Vera juga menambahkan, hubungan yang erat dan hangat antara ibu dan anak dapat menghindarkan anak dari perilaku negatif, dan dapat mengurangi risiko anak untuk memiliki hubungan yang tidak sehat di masa depannya.
"Mengingat dampaknya yang positif, kedekatan hubungan antar anak dan ibu khususnya patut dipertahankan, terlebih di tengah gempuran distraksi media sosial yang terkadang membuat sulit untuk fokus saat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang terdekat,”kata Vera.