Kata Menteri Ani, di situasi yang berat itu ia rela punya sedikit waktu untuk tidur demi bertemu dengan anaknya. Ia juga tidak ingin menyerah dengan keadaan dan berlarut-larut dengan kesedihannya.
"Saya tiap hari nongkrongin di depan pintu profesor saya. Saya nulis disertasi, profesor saya periksa, besok saya datengin lagi, udah diperiksa belum. Kalau dia bilang masih kurang, begitu dikasih koreksi saya langsung nulis lagi," ungkap perempuan yang lahir di Lampung itu
"Saya gak tidur, saya tidur sehari 3 sampai 4 jam, karena saya ingin ketemu anak saya lagi," tutupnya.