Suara.com - Di daerah tertentu, belalang diolah menjadi beragam makanan yang kemudian menjadi menu favorit banyak orang.
Peneliti mengatakan serangga, terutama belalang, kaya akan protein, beberapa mineral, serta lebih rendah kolesterol daripada daging sapi atau babi.
Peneliti di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) bahkan mengklaim bahwa serangga sama bergizinya dengan daging sapi yang biasa kita konsumsi.
Kemungkinan inilah yang mungkin dipegang erat oleh seorang pria asal Lower Pacos Canyonlands of Texas yang sudah meninggal antara seribu sampai 1.400 tahun silam.
Baca Juga: Sembelit Pada Anak Bisa Sebabkan Trauma, Ini Saran Dokter
Dilansir dari Live Science, ilmuwan menduga pria itu meninggal akibat sembelit parah, setelah meneliti jasadnya yang dimumikan.
Mereka juga menemukan bahwa sang pria kemungkinan bertahan hidup dengan mengonsumsi belalang selama beberapa bulan sebelum kematiannya.
Berdasarkan hasil penelitian, parasit bernama Trypanosoma cruzi sudah menyebabkan penyakit chagas telah menyumbat sistem pencernaan.
Penyumbatan itu menyebabkan usus besarnya membengkak menjadi sekitar enam kali ukuran normalnya, kondisi yang disebut megakolon.
Pria tersebut tak bisa mencerna makanan dengan baik dan secara bertahap membuatnya kekurangan gizi.
Baca Juga: Cegah Sembelit Pada Anak, Dokter Sarankan Untuk Cukupi Kebutuhan Cairan
Ilmuwan menduga kondisi tersebut membuat si pria menjadi kesulitan berjalan hingga makan. Baik keluarga maupun anggota komunitasnya lalu membantu pria tersebut makan dengan memberinya belalang tanpa kaki.
"Jadi mereka memberinya sebagian besar tubuh (belalang) yang kaya cairan. Selain tinggi protein, belalang juga punya kelembapan tinggi. Jadi, akan lebih mudah bagi sang pria untuk makan pada tahap awal sakit megakolonnya," kata Karl Reinhard, profesor di School of Natural Resources di University of Nebraska–Lincoln.
Sementara itu, penemuan pola makan belalang ini bakal masuk dalam buku The Handbook of Mummy Studies yang terbit pada 2021 mendatang.