Suara.com - Riset Google menunjukkan bahwa perempuan Indonesia lebih suka berwirausaha dibandingkan dengan 12 negara lain seperti Argentina, Brazil, Jepang, Kenya, Korea, Malaysia, Mexico, Nigeria, dan Vietnam.
Dan hal ini dibuktikan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan porsi UMKM yang dikelola perempuan sebanyak 64,5% dari total UMKM Indonesia di 2018, atau mencapai 37 juta UMKM.
“Kami melihat memang perempuan Indonesia itu memiliki semangat dan jiwa yang tinggi untuk berwirausaha,” ujar PMM Brand & Reputation Google Indonesia, Dora Songco, dalam seminar digital bertema ‘Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital’, Jumat (18/12/2020).
Jika dilihat berdasarkan persentase jumlah perempuan, ada 49 persen perempuan yang sudah memiliki usaha atau sudah menjadi wirausahawan. Sementara, 45 persennya masih tertarik memiliki usaha sendiri atau masih menjadi calon pengusaha.
Baca Juga: Wirausaha Perempuan Sering Kesulitan Mencari Jaringan Bisnis
Dalam riset yang dilakukan pada Januari hingga Februari 2020 di 12 negara mulai dari Amerika Latin, Afrika bagian Selatan, hingga Asia Pasifik, diketahui ada dua motif besar mengapa perempuan mau berwirausaha, yaitu masalah finansial dan stabilitas keluarga.
“Perempuan lebih ingin menambah penghasilannya sehingga mereka bisa mencapai kemandirian finansial dan kebutuhan keluarganya juga terpenuhi. Jadi 2 hal ini yang menjadi fokus motif dari perempuan Indonesia,” jelasnya.
Kendati begitu, sebagian besar usaha yang dijalankan perempuan masih bergerak di sektor mikro, informal, bahkan ultra mikro yang tidak memiliki akses ke dunia digital. Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mereka.
Asisten Deputi Pemasaran, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, Destry Anna Sari, mengatakan bahwa pandemi telah mengubah semua aspek, termasuk usaha yang terhubung dengan ekosistem digital untuk beradaptasi, bertahan, bahkan berkembang bisnisnya.
“Kami ingin mendorong perempuan untuk menguasai keterampilan bisnis digital. Untuk mempercepat transformasi menuju 10 juta UMKM go digital,” tegas Destry
Baca Juga: Gelar Karya Kreatif Jadi Cara Lestarikan Budaya di Situs Warisan Dunia
Potensi perempuan Indonesia ini kemudian dilirik Danone-Indonesia yang memiliki program pemberdayaan perempuan, salah satunya dalam hal pembinaan UMKM dalam pemenuhan hidrasi dan nutrisi, antara lain AQUA Home Service (AHS) yang merupakan unit bisnis Danone-AQUA.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan para ibu rumah tangga dengan memberikan kesempatan mengembangkan jiwa kewirausahaan dan mendapatkan pemasukan dengan berjualan AQUA galon.
Sedangkan program Warung Anak Sehat (WAS) merupakan program dari Danone Specialized Nutrition terkait pembinaan kepada ibu pengelola kantin di sejumlah Sekolah Dasar di Indonesia untuk membantu pelaku usaha kecil (kantin sekolah) membangun kesadaran dan pentingnya gaya hidup sehat terutama untuk anak-anak.
“Di tengah pandemi ini, kami melihat fakta bahwa pengusaha perempuan AQUA Home Service dan Warung Anak Sehat mengalami situasi berbeda dimana transaksi secara fisik berkurang. Situasi ini menuntut mereka untuk bisa beradaptasi dengan teknologi karena berpengaruh pada bisnis mereka,” kata dia.
Untuk itu, Danone-Indonesia menggandeng Google Indonesia guna memberikan pelatihan digital secara virtual kepada sekitar 700 ibu AHS dan Warung Anak Sehat dari berbagai kota di Indonesia.
Materi yang diberikan ialah edukasi terkait pemanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi bisnis seperti penggunaan media sosial dan fitur Google My Business, membangun kesiapan mental berwirausaha dan penguatan business mindset yang disusun dalam 4 modul, dan disampaikan secara bertahap selama bulan Oktober hingga November.
Peserta dibagi dalam beberapa batch dan diberikan sesi tanya jawab secara intensif dan berbagai kisah sukses para perempuan pelaku UMKM agar peserta termotivasi mengikuti jejak sukses mereka.
“Kini saatnya perempuan Indonesia yang membidangi UMKM melakukan transformasi bisnis ke dunia digital agar mampu bertahan, maju dan berkembang terutama di masa pandemi yang penuh tantangan ini,” tutur Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto.