Suara.com - Sebuah iklan minuman yang menampilkan Sinterklas dengan baju hazmat tuai pro kontra di media sosial. Iklan tersebut berupa video selama beberapa detik dan telah ditonton sebanyak 1,5 juta kali sejak tersebar di Twitter pada 15 Desember 2020.
Akun Twitter @innocent yang membagikan video tersebut menuliskan, "Kami telah mendengar orang-orang khawatir Santa mungkin tidak dapat berkunjung tahun ini. Jadi kami menemukan solusi yang cerdas, higienis, dan yang terpenting, gaya".
Iklan itu diawali dengan ilustrasi perapian yang ditutup papan untuk menghentikan Sinterklas berjalan dari cerobong asap. Kemudian terdapat suara narator yang menyampaikan bahwa Bapak Natal itu mungkin akan cuti jika perayaan tahun ini tidak dapat dilanjutkan. Sementara Rudolph si rusa kutub mungkin sedang berada dalam isolasi mandiri.
"Aturan penguncian dan larangan perjalanan ini berarti Sinterklas membutuhkan rencana baru yang segar. Atau dia harus tinggal di Kutub Utara dengan kaleng dan tisu toiletnya yang ditumpuk. Sudah berakhir, sudah selesai, Natal sudah mati. Mungkin dia akan membuat Hari Pancake sebagai gantinya?" tutur narator dalam iklan.
Baca Juga: Pasang Dekorasi Sinterklas Kulit Hitam, Lelaki Ini Dituduh Rasis
Video iklan dilanjutkan dengan Sinterklas mendapatkan sebuah kotak dari Innocent.
Di dalamnya, ada 'Santa Safety suit' berupa masker, sarung tangan, dan baju hazmat, untuk memastikan Santa dapat bepergian dengan aman.
Video diakhiri dengan kepastian kepada penonton bahwa Sinterklas akan datang ke rumah mereka.
Respon terhadap iklan tersebut terbagi menjadi pro kontra. Seorang warganet perempuan yang kontra dengan konten iklan itu menuliskan, "Ini tidak menyenangkan dan sama sekali tidak pantas."
Warganet lainnya mengeluhkan bagaimana orangtua menjadi kesulitan untuk menjelaskan kepada anak-anak mengapa Santaklas memakai baju hazmat.
Baca Juga: Meski Virtual, Sinterklas Tetap Semarakkan Natal
"Sangat sulit untuk menjelaskan kepada anak Anda mengapa Sinterklas membutuhkan pakaian khusus untuk perlindungan, ketika anak itu percaya bahwa dia cukup ajaib untuk benar-benar aman tanpanya. Sinterklas dimaksudkan untuk menjadi sempurna." tulisnya.
Meski begitu, ada pula yang memuji iklan tersebut, "Terima kasih! Putraku autis dan sangat mengkhawatirkan Santa tahun ini. Ini membuat pikirannya tenang, meskipun dia sekarang bertanya bagaimana Santa akan memakan pai cincangnya."
"Kami yang memiliki anak-anak telah menghadapi banyak pertanyaan tentang apakah Sinterklas dapat datang tahun ini. Kami tahu dari hal-hal seperti The Lion King dan Up bahwa cerita adalah cara yang bagus untuk membahas subjek yang sulit, jadi kami pikir sebuah cerita adalah cara sempurna untuk meyakinkan orang-orang bahwa Sinterklas akan datang ke kota," tulis warganet lainnya.